Selamatkan Santri dari Kekurangan Gizi Kopi
3852 View
Lubangsa_ Gemericik hujan yang tak henti-henti membasahi bumi Annuqayah adalah pertanda rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang tiada henti sampai larut malam tak memadamkan semangat para peserta diskusi santri ngopi yang bernaung di depan pintu utama amperan Masjid Jamik Annuqayah. Beberapa santri berkumpul berdiskusi sambil ditemani secangkir kopi juga nikmat dari sang ilahi melalui biji kopi yang diturunkan dari surga-Nya.
Komunitas Santri Ngopi merupakan kamunitas baru yang dibumisasikan di Annuqayah daerah Lubangsa oleh Sultan Manarul Hidayat, dkk. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi berdirinya sebuah komunitas santri ngopi seperti yang telah diakui oleh Sultan Manarul Hidayat,” karena berawal dari kegelisahan, dimana banyak para santri, khususnya mahasiswa yang tidak memiliki kegiatan. Kemudian dari hal itu dibentuklah sebuah komunitas ini. Juga terinspirasi dari Kelompok Kajian Pojok Surau (KKPS) PP. Nurul Jadid Paiton, Semangat untuk mengkaji sinergi antara santri dan kopi, dan semangat untuk mengkaji pemikiran Punakawan Reborn (Gus Dur, Gus Mus, Cak Nun dan Sujiwo Tejo),”ucapnya ketika itu.
Mengenai tema diskusi pada komunitas tersebut tidaklah tetap, namun berbeda-beda setiap minggunya, mulai dari keislaman yang dikaitkan dengan kopi, politik, pendidikan dan lainnya. Dan Komunitas Santri Ngopi tersebut mendapat banyak partisipasi dari santri. Hal itu terbukti dengan banyaknya santri yang ikut pada komunitas tersebut. Belum genap satu bulan berjalan komunitas ini sudah memiliki kurang lebih 30 anggota yang terdiri dari mahasiswa dan siswa.yang kompak membuat seragam kaos santri ngopi yang sedang viral saat ini. “kami harap semua anggota Komunitas ini tidak hanya membuat kaos, tapi juga ikut nimbrung bersama kami sambil ngopi, karena masalah yang tidak pernah terselesaikan itu karena kita tidak pernah duduk bersama melalui perantara secangkir kopi,”ujar Miftahus Surur, Salah ketua seksi P2O di kepengurusan Lubangsa itu.
Rasa senang dapat mencari ilmu dengan berdiskusi sambil ngopi dakui oleh Arif Rahman Hakim, salah satu anggota komunitas santri ngopi.“saya sangat senang, karena bisa belajar diskusi sambil ngopi besama temam-teman yang lebih berpengalaman. Dan bernyanyi membangkitkan semangat ’45 untuk membangun negeri ini kembali meraih peradaban dunia Islam seperti dulu.”pungkasnya pada kru Koran Lubangsa.
Penulis : Imam Tabroni
Editor : Abd. Warits