Pengurus Otonom Ikstida Resmi Dilantik
5895 View
Clossing Activity Ikstida Dilaksanakan Bersamaan
Pada hari Senin (16/5), Ikatan Keluarga Santri Timur Daya (Ikstida) sukses laksanakan Pelantikan Pengurus Otonom secara serentak dan kegiatan ini disatukan dengan penutupan seluruh kegiatan (clossing activity) Ikstida masa bakti 2015-2016 M. Hal ini dilakukan karena memang pelantikan pengurus Otonom merupakan program terakhir, sebelum nantinya Progress Reeport dan Pemilukada. Ditambah lagi dengan semakin dekatnya liburan Ramadhan. “Kami sengaja menyatukan pelantikan pengurus Otonom dengan Clossing Activity karena berhubungan dengan dekatnya liburan Ramdahan,” ujar Ketua Ikstida, Moh. Hosni.
Kegiatan yang dihandel oleh Dewan Perwakilan Anggota (DPA) IKSTIDA ini, diawali dengan pembacaan surah al-fatihah sebagai pembuka rangkaian acara yang dipimpin langsung oleh Master Of Ceremony (MC) saudara Saifil Mu’iz dan dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) tentang struktur dan personalia pengurus masing-masing Otonom yang dibacakan langsung oleh Ketua DPA Ikstida, Akhmad Zaini. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi pelantikan yang dalam hal ini dibaiat langsung oleh Ketua Umum Ikstida.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Aula Lubangsa itu, Hosni mengucapkan banyak terimakasih kepada ketua lama (demisioner) Otonom yang telah membantu untuk menyukseskan kegiatan Ikstida, baik yang terprogram maupun yang tidak terprogram di proker 2015-2016. “Tanpa bantuan kalian (Ketua Otonom, Red) dan partisipasi dari anggota, niscaya kegiatan Ikstida selama ini tidak akan terlaksana dengan baik,” imbuh santri kelahiran Grujugan, Gapura tersebut.
Sementara itu, Kasi Penerangan dan Pembinaan Organisasi (P2O), Abd. Rahman, yang juga berkesempatan menyampaikan sambutan di Clossing Activity Ikstida, menegaskan bahwa sumpah dari pengurus Otonom sangat berpengaruh terhadap masa depan Otonom itu sendiri. “Kalian di sini telah disumpah dan dilantik dan harus siap mengemban amanah serta mementingkan kebutuhan organisasi dari pada kebutuhan pribadi,” tegasnya.
Santri yang berasal dari Kalimantan itu juga mengungkapkan bahwa hal yang paling sulit dalam mengemban amanah di organisasi adalah cara mengatur kebutuhan organisasi dengan kebutuhan pribadi. Karena seringkali, imbuhnya, pengurus organisasi lebih mementingkan kebutuhan pribadinya.
Pada kesempatan itu, Abd. Rahman menutup seluruh kegiatan Ikstida secara umum dengan pembacaan hamdalah bersama, yang disambut riuh semangat tepuk tangan para anggota militan Ikstida.
Setelah sambutan dari P2O, maka acara pun ditutup dengan pembacaan doa, yang dipimpin langsung oleh senior Ikstida sekaligus Ketua MPO Ikstida, Abd. Muqsith.