Komandan Koramil Guluk-Guluk; Tolak Lupa Sejarah
4248 View
Lubangsa_Komandan Komando Rayon Militer (Koramil) ingatkan Jas Merah (jangan sekali-kali melupakan sejarah) dan Hubbul Wathan kepada peserta Forom Mahasiswa Ikstida (Formasi) Ikatan Keluarga Santri Timur Daya (Ikstida) di serambi Masjid Jamik Annuqayah (21/08).
Dalam diskusi ini, Bapak Heri Suharminto menyampaikan bahwa titik fokus Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah pertahanan Indonesia, pembinaan dan tutorial kepada masyarakat serta bagaimana membuat orang mencintai tanah air. “Bangunlah relasi dengan Masyarakat.” ujar lelaki asal Blitar, Jawa Timur.
Bapak Heri menceritakan pengalamannya selama menjadi tentara yang ditugaskan di Medan, Papua, Aceh dan di beberapa tempat lainnya. Dia mengaku bahwa Indonesia memiliki beribu-ribu pulau, bahasa, adat, suku dan tradisi. Mereka satu kesatuan, tanah air dan bahasa, dimana mereka tetap hidup berdampingan, bertoleransi dan mengerti bahasa yang satu, yaitu bahasa Indonesia, “kita harus bertoleransi dan menjaga sopan santun kita.” jelasnya.
Lanjutnya, kisah Bung Tomo yang menginspirasi bangsa Indonesia untuk bangkit dari penindasan dan kesengsaraan pada tahun 1908 M. juga disampaikan dalam diskusi tersebut. “Hingga pada tanggal 28 Oktober terjadilah sumpah pemuda yang menghasilkan satu bangsa, satu tanah air dan satu Bahasa.” paparnya.
Menurutnya, Hubbul Wathon Minal Iman yang yang diperkenalkan oleh K.H. Hasyim Asy’ari merupakan bentuk penyatuan Indonesia yang beragam suku bangsa. “Cara pandang kepada Indonesia harus satu persepsi karena jika tidak, bisa terjadi perpecahan antar bangsa.” tegasnya.
Penulis | : Moh. Zainur Rozy |
Editor | : Moh. Tsabit Husain |