Lubangsa Putri_ Perpustakaan PP. Annuqayah Lubangsa putri kemarin malam (29/07) sukses mengadakan surprise moment. Kegiatan yang dilakukan oleh pengurus Divisi pelayanan tersebut bertujuan demi menarik minat baca para santri. Selain itu, kegiatan pertama ini juga dikonsep dengan bagi-bagi bingkisan pada santri yang datang berkunjung. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang memadati area perpustakaan. 

Fatimatul Firdaus, Koordinator Divisi mengungkapkan bahwa kegiatan surprise moment sudah diagendakan sejak awal, karena dari acara semacam ini, para santri diharapkan lebih rajin mengunjungi perpustakaan, “kegiatan ini dilaksanakan pada hari-hari tertentu, seperti malam tahun baru Hijriah atau hari ibu,” tuturnya.

Pernyataan senada juga dikemukakan oleh Ketua Perpustakaan Lubangsa Putri. Roihatul Jannah Muwaffiq menyatakan bahwa pihaknya bersyukur atas terlaksananya kegiatan ini sesuai rencana. Apalagi pihaknya tidak mengemukakan terlebih dahulu pada santri tentang adanya surprise moment, “namanya juga surprise moment, jadi sifatnya rahasia dulu sebelum dibagi-bagikan,” ujarnya. 

Lebih jauh, dalam surprise moment kali ini, pengurus perpustakaan memberi bingkisan menarik berupa bolpoin dan stiker. Pemberian ini diduga untuk mengasah minat literasi santri, “bolpoin itu sebagai pendukung santri agar giat mencatat dan menulis, sedangkan stiker inspirasi untuk motivasi,” tambahnya. 

Respons baik disampaikan langsung oleh Riani. Santri asal talango itu tidak menyangka dirinya akan mendapat kejutan di perpustakaan. Dia awalnya hanya ingin membaca novel mengingat libur kampus masih berlangsung, “rencana awal saya ke perpustakaan untuk baca novel, ternyata dapat bolpoin dan stiker inspiratif, ya senang, jadi lebih semangat ke perpustakaan,” ungkapnya dengan senyum. 

Dia menambahkan adanya surprise moment kali ini dapat memberi pengaruh yang positif pada teman temannya, “karena ada bagi-bagi hadiah, teman-teman saya jadi pada datang semua untuk baca buku. Kami menginginkan setiap malam ada kegiatan kayak ini,” tangkas santri yang akrab dipanggil Ning Dea.