Lubangsa Putri. Upaya untuk menunjang akselari edukasi santri PP. Annuqayah Lubangsa putri, Pengurus PP. Annuqayah Lubri, melaksanakan halaqah perdana di kepengurusan 2018-2019, pada senin malam kemarin (15/10).

          Faizatin, ketua pengurus PP. Annuqayah Lubri menuturkan, Halaqah yang merupakan program transformative dari program “Turba”, yang dahulu dikenal dengan program penggeledahan/pengoreksian massal bagi santri ini, kemudian di re-cover penamaan dan substansi dari pelaksanaan program tersebut, Kemudian, lahirlah “Halaqah” sebagai wajah baru dari “Turba”.

          Dara yang mempunyai bintang cancer tersebut menambahkan, bahwa halaqah merupakan momen silaturrahmi, sharing, transfer informasi, transfer ilmu, forum serap aspirasi intensif antara pengurus dengan santri PP. Annuqayah Lubri.

          Motivasi belajar menjelang ujian semester serta aktualisasai atau revitalisasi nilai-nilai kepesantrenan  menjadi  pilihan topik halaqah perdana malam itu. Terutama mengenai hal kecil yang sering dianggap remeh oleh para santri atau bahkan masyarakat secara umum, seperti pentingnya makan dan minum tidak sambil berdiri lebih-lebih berjalan, makan minum dengan tangan kiri, menjaga tata busana, menjaga kebersihan dimanapun dan kapanpun serta materi-materi lain yang berkaitan dengan kode etik serta nilai-nilai kepesantrenan.

Program ini diapresiasi baik, salah satunya Nurul Qamariyah, santri yang bedomisili di blok C-6 menyampaikan “halaqah perdana ini mungkin pemanasan awal. Nanti, pasti akan ada banyak manfaat yang nampak dari program ini, termasuk dapat menyuarakan keluh kesah, kritik dan saran konstruktif dari santri untuk Lubri”. Ujarnya.

          Halaqah yang sudah berjalan sejak 3 tahun terakhir ini, untuk tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu memiliki keunikan, karena selain pendampingan ke seluruh kamar, pengurus juga melakukan Halaqah khusus dengan pengurus DPS-OSIS dari seluruh jenjang pendidikan formal putri (MTs, MA dan SMK). Saat ditemui oleh kru Lubri News, ustadzah Faizatin menjelaskan bahwa “Hal itu bertujuan untuk tetap menjaga hubungan non-struktural dan solidaritas selaku sama-sama menjadi pengurus atas segala urusan santri PP. Annuqayah Lubangsa Putri, di dalam atau di luar komplek Lubangsa Putri. Sehingga dimanapun dan kapanpun pola tingkah laku santri Lubri tetap terkontrol dan terpantau”. Beliau berharap kegiatan halaqah ini mampu dilaksanakan dengan konsisten oleh pengurus sebagai salah satu media untuk menyusun prospek pendidikan pesantren ke depan, tentunya  for better future.