Sekolah Organisasi Mencetak Organisatoris Santri
5103 View
Lubangsa_Ahad (24/1/), Iksaputra merealisasikan salah satu program kerja seksi Pendidikan dan Peribadatan (P2) yaitu “Diklat Keorganisasian”. Nama kegiatan tersebut kemudian diganti dengan “Sekolah Organisasi” karena pertimbangannya sekolah organisasi mencakup lebih luas perihal keorganisasian, sebagaimana hal tersebut diusulkan oleh M. Mahrus Ali selaku ketua Dewan Penasihat di Iksaputra.
Acara seremonial tersebut berlangsung beberapa hai dengan beberapa pembagian bahasan, diantaranya kegiatan penyajian tentang Rencana Strategis (Renstra), Leadership yang mencakup di dalamnya Problem Solving, manajemen Keuangan, manajemen Keadministrasian, dan Keorganisasian. puncak acara tersebut dilaksanakan dengan Praktik Memimpin sidang yang dipandu langsung oleh ketua Dewan Perwakilan Anggota (DPA) Iksaputra, Moh. Aiqurrahman. Imron Efendy selaku penanggung jawab kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan yang bertempat di ruang kelas XII IPA MA 1 Annuqayah prioritasnya adalah pengurus Iksaputra, “Sebab mereka yang akan menjadi pengganti pengurus senior yang ada sekarang, jadi mereka yang senior-senior yang paling paham tentang semua yang terangkum dalam SO ini diharapkan mereka dapat menestafetkan ke kami yang masih sedikit awam ini,” Ungkapnya. Kendati demikian, kegiatan terebut juga mengikutsertakan anggota Iksaputra terpilih yang mewakili dari daerah teritorial Iksaputra, yakni Pasongsongan, Ambunten, Dasuk dan Rubaru, dan hal ini terkonfirmasi langsung oleh Muharror selaku ketua Panitia kegiatan SO tersebut.
Tak tanggung-tanggung, penyaji yang Iksaputra hadirkan pada kesempatan acara tersebut adalah adalah pembicara kawakan di Lubangsa yang merupakan Ketua Pengurus Lubangsa, Junaidi, yang mengisi seminar Renstra, dan Sultan Manarul Hidayat selaku ketua seksi (KASI) P2O yang mengisi penyajian seputar Leadership. Beliau juga menyampaikan masalah-masalah yang ada dan pernah terjadi di Iksaputra sejak dulu hingga sekarang serta permasalahan umum yang lumra terjadi di Lubangsa.
Sultan Manarul Hidayat dalam sesi bicaranya berpesan kepada seluruh audien, bahwa Antara hal pribadi dan hal organisasi jangan sampai dicampur adukkan. Jangan sampai menghancurkan masjid hanya untuk mendirikan surau ataupun sebaliknya. Ucapnya pada peserta. Tuturnya disambut dengan tepuk tangan dari seluruh peserta.
Penulis: Ainur Rasyidi
Editor: Moh. Ali Fikri