Lubangsa_Pengasuh Lubangsa, K. Muhammad Shalahuddin A. Warits, M. Hum mengajak santri untuk memegang prinsip yang sudah ada sejak PP. Annuqayah berdiri. Hal itu beliau sampaikan penutupan Orientasi dan Pembinaan Santri Baru 2023 (Opsaba’23) di aula Lubangsa tadi malam (16/09). Acara tersebut dihadiri oleh koordinator seluruh seksi di kepengurusan Lubangsa.

Lebih lanjut, beliau menerangkan bahwa prinsip yang beliau maksud adalah lalampan atau tradisi Kiai terdahulu seperti suka bermusyawarah, istiqamah salat lima waktu berjamaah dan mempunyai perhatian terhadap orang lain dan lingkungan. Sama yang seperti beliau sampaikan saat haul Syuhada Kemerdekaan di Kamisan (27/08), beliau menuturkan bahwa prinsip tersebut akan jadi kebanggaan siapapun yang memegangnya.

“Kemudian, prinsip ini jangan dilepas. Jika prinsip ini dijadikan pegangan dalam kehidupan, pasti sukses.” dawuh beliau. 

Selain prinsip, beliau juga menerangkan bagaimana seharusnya seorang santri ada di pondok pesantren. Penanaman sifat dan sikap terpuji sejak dini merupakan hal paling penting bagi santri sebab ianya berkaitan dengan akhlak terhadap sesama. Ada empat sifat yang harus santri biasakan sejak mondok, yaitu shiddiq, amanah, fatahan dan tabligh (jujur, dapat dipercaya, cerdas dan menyampaikan kebaikan; Red.).

“Sikap itu, yang menjadi anda berharga.” ujar alumni Al-Azhar, Mesir

Karenanya, beliau mengarahkan santri agar memilih lebaga atau tempat pendidikan yang jelas ketika lulus dan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi sebab mereka berproses di pesantren yang jelas secara sanad keilmuan serta tujuan berdirinya pesantren Annuqayah. “Anda dapat pusaka (warisan masyaikh; Red.) yang bisa dirasakan ketika keluar dari pesantren. Jadi, apapun yang kamu ikuti harus jelas tujuannya.”pungkasnya.

Sekadar informasi, penutupan Opsaba’23 dilanjut dengan malam perenungan yang bertempat di lapangan sebelah selatan MCK pada jam tiga dini hari.