Semarak; Pengasuh dan Santri Kompak Menyambut Kedatangan Pesantren EMAS
4311 View
Lubangsa Putri_ Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa kembali menyambut kedatangan tamu pada Sabtu (22/07) pukul 13.00 WIB di halaman masjid jamik Annuqayah. Tamu kali ini tidak hanya berasal dari Yogyakarta seperti yang sudah berkunjung pada bulan Juni lalu, namun 40 santri dari pesantren di 3 Provinsi yang terlibat dalam program pesantren EMAS (Ekosistem Madani Atasi Sampah), yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Tidak hanya itu, dalam kunjungan kali ini hadir pula Gus Aries Kusumo dari Yogyakarta, Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Panggungharjo, Dekan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, dan rekan-rekan lainnya dari pesantren di 3 provinsi itu. Sebelumnya, pada pukul 12.30 para santri putri sudah berdesakan di halaman bagian selatan masjid untuk berpartisipasi juga dalam penyambutan tamu kali ini.
Penyambutan yang dihandle oleh pengurus Harian ini terkonsep sederhana, namun mampu memberikan makna tersendiri bagi yang merasakannya, seperti yang diungkap oleh Nurul Faroh, salah satu peserta Pesantren EMAS tentang respons positifnya terhadap penyambutan yang ala kadarnya. “Kami bahagia dan terharu. Ini penyambutan yang luar biasa. Kami seperti disambut oleh saudara sendiri. Sambutan yang ramah dan hangat” ungkapnya.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa Lubangsa merupakan pesantren yang sangat ramah dan bersih. Hal inilah yang mampu memberikan rasa nyaman sejak pertama kali tiba. “Lingkungan bersih yang membuat kami memiliki rasa nyaman bahkan saat baru pertama kali meginjakkan kaki di ponpes Annuqayah Lubangsa” tuturnya.
Tidak hanya itu, ia juga menceritakan keinginannya beserta teman-teman Pesantren EMAS untuk mengunjungi langsung pesantren yang sebelumnya sudah belajar di Panggungharjo, yaitu Lubangsa. “Karena saat ini kami juga sedang melakukan magang tentang pengolahan sampah di sana, maka kami sangat tertarik untuk sowan ke Ponpes Lubangsa dengan tujuan melihat langsung implementasi magang di Panggungharjo dalam pengolahan sampah di lingkungan pondok pesantren” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Gus Aries Kusomo mengungkapkan ucapan terima kasihnya kepada Lubangsa karena telah memberikan sambutan yang sangat luar biasa. “Terima kasih kepada Kiai Mamak (Pengasuh Lubangsa: Red.) yang menjadi inspirasi bagi saya tentang bagaimana menggerakkan santri dalam mengurusi sampah” lanjutnya.
Merespons kedatangan Pesantren EMAS ke Lubangsa, Eva Yuliana, Wakil Ketua III menyampaikan bahwa kedatangan mereka merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi Lubangsa Putri “kami merasa senang karena proses belajar kami ke Jogja dengan biaya yang cukup banyak ternyata tidak sia-sia karena sekarang kami sudah menerima hasil yang cukup baik, seperti adanya perkembangan yang tidak hanya dalam pemilahan sampahnya tetapi di ide-ide kreatif anak-anak Ekologi yang semakin berkembang, sehingga hari ini kami berhasil menjadi role modelnya pesantren-pesantren lainnya dalam pengelolaan sampah” tuturnya dengan senyum sumringah.
Pihaknya berharap semoga kedatangan Pesantren EMAS ke Lubangsa untuk belajar bagaimana pengelolaan sampah di Pesantren dapat memberikan energi positif kepada Lubangsa untuk semakin bergerak lebih lanjut dan konsisten dalam pengelolaan sampah sendiri. “Terima kasih sudah berkunjung ke Pesantren kami dengan penyambutan dan suguhan yang sederhana. Semoga Pesantren EMAS dan Lubangsa dapat berkolaborasi aktif dalam pengelolaan sampah pesantren” Pungkasnya.
Penulis : Nuri Khairina
Editor : Shofa Thoyyib