Lubangsa_Pengurus PP. Annuqayah daerah Lubangsa lakukan sharing sekaligus pemasrahan santri untuk mengikuti pelatihan jurnalistik kepada Cantrik Pustaka yang bertempat di kafe Waroeng Nyamleng, Sleman, daerah Istimewa Yogyakarta, pada hari Ahad (28/04) kemarin. 

Dalam sharing sekaligus pemasrahan santri tersebut, tim Cantrik sudah membuat rundown kegiatan selama di Yogyakarta. Nuvil Istihori mengungkapkan bahwa selama pelatihan berlangsung akan ada tiga sesi pelatihan yang dipetak menjadi dua. “Pertama berkenaan dengan jurnalistik dan kepenulisan, sedangkan yang satunya ialah desainer,” ujarnya. 

Tidak hanya itu juga, ketiga peserta ini bakal didampingi tiga mentor yang punya skil berbeda: Taufiqurrahman dan Naufil Istikhari sebagai mentor jurnalistik dan tulis menulis, sedangkan Mawaidi dan Al-Farisi sebagai mentor desainer.

“Dari ketiga peserta nanti, dua orang akan masuk di kepenulisan dan satunya di desainer”, jelasnya. 

Dr. KH. Muhammad Shalahuddin A. Warits. M. Hum menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini merupakan bagian dari Tholabul imli faridhotun ala kulli muslimin wa muslimatin (menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim) sebagai patokan utama, dalam memperdalam ilmu selama pelatihan berlangsung.

“Perlu diingat kesemangatan dan kemauan adalah hal yang utama. Bagaimana kalian harus bisa mengunduh semua energi dan pengalaman serta ilmu di Yogyakarta ini,” ujar beliau ditengah-tengah perjumpaan antara pendamping pelatihan.

Harapan besar dari pengasuh kepada Majalah Muara untuk bisa merawat kepenulisan Annuqayah yang dimulai dari Lubangsa terlebih dahulu. 

“Setelah selesai, kalian harus mengembangkan skill dan bisa menyalurkan kepada santri yang lain ketika pulang ke pondok,” pungkas beliau.