Santri Berdesakan Memasuki Rental
5022 View
Tidak dapat diragukan lagi mengenai jasa dari salah satu tempat yang berada di Lubangsa ini. Salah satunya adalah rental komputer. Tidak hanya itu, selain untuk santri PP. Annuqayah Lubangsa, rental ini juga banyak dikunjungi oleh beberapa santri yang berasal dari luar PPA. Lubangsa, dan dari masyarakat sekitar yang memanfaatkan keberadaan Rental Tazkia ini.
Sejauh ini, menurut penyampaian dari salah satu santri Lubangsa yang bertugas, Saiful Bahri (21) mengatakan bahwa, Rental Tazkia ini memiliki 4 buah komputer yang dapat dioperasikan oleh beberapa santri Lubangsa. “Ada empat komputer. Satu untuk operator, dan tiganya yang dapat digunakan, bisa dibayangkan sendiri. Tiga komputer banding kurang lebih seribu santri,” tambahnya pada hari Selasa (15/3/2014).
Terkait dengan penambahan ketersediaan komputer yang akan digunakan, santri asal Ledokombo daerah Jember itu menambahkan, tidak ada yang bisa seenaknya mengambil keputusan untuk menambahkan fasilitas yang kurang di Rental Tazkia, karena yang mempunyai hak milik penuh atas keberadaan Rental Tazkia adalah pengasuh. “Mengenai penambahan fasilitas komputer dan sebagainya itu tergantung dari keputusan pengasuh. Kami di sini hanya menjalankan tugas,” tegasnya.
Untuk tarif yang digunakan di Rental Tazkia cukup ramah di lingkungan pesantren itu sendiri. Bisa dibilang dari beberapa rental yang ada di Sumenep merupakan rental yang ramah lingkungan, tambah santri yang berstatus mahasiswa tersebut. “Tarif yang digunakan per-jamnya itu hanya satu ribu rupiah. Perlu diketahui, rental ini tidak hanya digunakan untuk pengetikan dan lainnya untuk kepentingan tugas. Setiap malam Jum’at rental ini sangat ramai, karena kami juga merentalkan permainan. Tarif yang digunakan untuk permaian setiap malam Jum’at hanya dua ribu rupiah,” pungkasnya kepada salah satu reporter.
Biasanya yang paling banyak menggunakan rental ini yaitu mahasiswa, tapi itu musiman, salah satu mahasiswa yang seringkali menggunakan Rental Tazkia mengatakan, beberapa santri yang menggunakan rental ini kebanyakan mahasiswa, akan tetapi itu tidak setiap hari, “Mahasiswa yang menggunakan komputer ini mengikuti musim, kalau sudah musimnya tugas makalah dan sebagainya. Maka, santri yang berstatus siswa harus mengalah terlebih dahulu,” tambahnya.
Setiap harinya bisa dibilang lebih dari lima puluh santri yang hilir-mudik untuk memanfaatkan rental, hal ini terbukti dengan adanya pendapatan yang dijumlah per-bulannya mencapai hingga satu juta. “Kalau dalam satu bulan, biasanya hampir mencapai satu juta,” ungkap dari penjaga operator tersebut. Kami memang melakukan perekapan setiap bulannya, karena kami terlalu banyak tugas, itupun tidak dipermasalahkan oleh pengasuh, tambahnya.
Akan tetapi, dari beberapa santri yang bisa dibilang penikmat rental seringkali mengeluhkan karena rental kadang-kadang tutup saat dibutuhkan, “Saya sampai muter-muter sampai Lubsel, kalau rental lagi tutup pada jam yang seharusnya buka,” papar dari salah satu mahasiswa yang tidak mau disebutkan namanya.
“Insyaallah untuk kedepannya rental akan diusahakan agar tidak tutup pada jam buka. Kendalanya jika rental itu tutup, berarti saya lagi masuk kampus, dan sekarang alhamdulillah tidak hanya saya, tapi dibantu oleh Syamsul Arifin,” paparnya kepada reporter. [Ulum]