Lubangsa_(24/03) karyawan Koperasi Lubangsa perketat pengawasan konsumen dan pembeli dengan dipasangnya CCTV (closed circuit television, red). Hal ini dilatarbelakangi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi dua hal, yaitu dari para konsumen dan sales. Sedangkan faktor internal meliputi satu hal. Yaitu, dari karyawan Koperasi Lubangsa.

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Miftahol Munir. ”para konsumen yang sering kali melakukan pencurian dan para sales yang tidak jujur,” ujar salah satu karyawan Koperasi Lubangsa bagian admin ketika ditemui wartawan Koran Lubangsa ­(14/4) di Koperasi Lubangsa malam itu.

Mengenai para konsumen yang mencuri memiliki beragam faktor, mulai dari lambat kiriman, lamanya mengantri, dan lain-lain. “saya yang mengamati dari mulai jadi karyawan Koperasi Lubangsa banyak motif, yaitu lambat kiriman, lamanya mengantri, balas dendam karena dilain waktu kembaliannya kurang, bahkan ada yang tidak bayar dan minta uang kembalian dengan memanfaatkan keramaian para pembeli,”jelas Miftahol Munir.

Dampak dari pemasangan CCTV di Koperasi Lubangsa sangat memuaskan. “pengaruh dari adanya CCTV alhamdulillah dari para konsumen sadar dan punya kekhawatiran pasti ketahuan, dari karyawan itu sendiri lebih berhati-hati dan kerja karyawan bisa lebih maksimal,”ucapnya. “tidak ada santri yang mencuri tapi yang ada hanya pencuri yang nyantri,” lanjutnya.

Mengenai biaya yang dikeluarkan untuk CCTV menghabiskan Rp. 5.400.000 berdasarkan data keuangan Koperasi Lubangsa. “Ada 6 camera yang memantau berbagai sudut ruangan Koperasi Lubangsa yang menghabiskan dana 5.400.000,00. Lain lagi, biaya pemasangan dan monitor yang berada di dekat kasir yang dapat dari hadiah teh pucuk,”pungkasnya kepada Koran Lubangsa malam itu.