PK Tegaskan Tujuan Finger Print
3537 View
Lubangsa_Setiap santri pondok pesantren Annuqayah ketika melakukan shalat berjama’ah diwajibkan melakukan finger print. Sebagai ganti dari program warning pendataan santri yang lambat hadiran berjama’ah. Kemarin (15/10) Kasi Pengurus Peribadatan dan Kepesantrenan (PK), Fuad Hikam megeskan kembali tentang pentingnya finger print, terutama bagi santri yang masih belum melakukan Finger Scener atau finger print.
“Pada hari-hari sebelumnya ada beberapa santri yang masih belum melakukan perekaman sidik jari. Kepada seluruh santri Lubangsa yang masih belum melakukan perekaman sidik jari untuk segera melakukan perekaman di kantor pesantren,” ungkap Hikam pengurus yang pernah menjadi mantan ketua Orda Iksaj itu, saat menyampaikan pengumuman di masjid Jami’ Annuqayah.
Menurut Hikam, sapaan akrapnya, ada beberpa santri yang melakukan Finger print sampai dua kali. “Saya sangat menghimbau kepada seluruh santri untuk tidak melakukan sidik jari lebih dari satu kali. Karena saat direkap nama santri yang melakukan sidik jari lebih dari satu kali namanya tidak terbaca. Kan kasihan kapada kalian,” pungkasnya penuh harap.
Jika selama ini kalangan santri banyak yang berpendapat bahwa finger print tidak ada manfaatnya. Hanya membuang-buang waktu, apalagi ketika sholat berjama’ah dimulai. Itu tidak benar. Tujan finger print adalah sebagai acuan pengurus PK untuk mengetahui tingkat keehadiran santri. Sebab itu, PK mekalukan rekapitulasi setiap setengah bulan sekali. “Iya, untuk mengetahuai berapa jumlah santri yamg ikut hadiran sholat berjamaah, itu diminta pengasuh,” lanjutnya.
Ditanya soal tindakan dari finger print Fuad mengatakan akan ditindak lanjuti, menurutnya setiap pelanggaran hukum kepesantrenan apapun bentuknya akan tetap dilakukan tindakan secara konkrit oleh pengurus. “Ya, seperti finger print banyak santri yang tak melakuka. Tapi, nanti akan menerima hukumannya,” katanya kepada Koran Lubangsa. Bagi pengurus asal Jember itu, setiap santri yang telah melebehi target akan diserahkan kepada pengurus Bimbingan dan Konseling (BK), sedang namanya akan dipampangkan di depan kantor pesantren dan Posko Kunjungan.
Oleh: Muhtadi
Editor: Jamalul Muttaqin