Minyak Tanah Naik, Santri Beralih Gunakan Tungku
7137 View
Lubangsa_Rabu siang (29/01) santri PP. Annuqayah Lubangsa sedang menanak nasi, merebus sayuran dan menggoreng lauk pauk dengan menggunakan tomang (Bahasa Madura, red). Menurut pengakuan Ach. Warits, salah satu santri yang sedang menggoreng tempe mengaku bahwa tomang (Indonesia: tungku) ini sudah digunakan satu pekan yang lalu.
“Kira-kira tungku tanah ini sudah digunakan oleh santri sejak satu minggu yang lalu,”ungkapnya kepada kru Koran Lubangsa, kemarin (29/01). Mereka tampak senang dikarenakan tomang ini tidak perlu menggunakan minyak tanah yang saat ini harganya sudah mencapai 19.000,-perliternya. Sehembus dengan apa yang dikatakan oleh salah satu santri, Ahmad Solihin. “Dengan menggunakan tomang ini akan jauh lebih hemat daripada menggunakan kompor minyak tanah,”ungkapnya.
Di samping lebih hemat, menggunakan tomang dianggap lebih cepat dan lebih nyaman penggunaannya. Sebagaimana pengakuan Zen, panggilan akrabnya. “menggunakan tomang lebih nyaman dikarenakan masakan yang dimasak lebih cepat matang,” ungkap santri asal Jawa. Penggunaan tomang adalah salah satu upaya menjadikan santri lebih kreatif dan hemat di Pesantren.
Penulis : Imam Tabroni
Editor : Abd. Warits