Lubangsa Media dan Sanggar Andalas buat Film Kemerdekaan Pertama
6894 View
Lubangsa_Film Tawassul Kemerdekaan: Tetes Darah Annuqayah untuk Indonesia merilis foster dan trailler perdana di Channel YouTube Lubangsa kemarin (16/08). Film pertama kali produksi Sanggar Andalas itu digarap sutradara Muhammad Kifly Maulana, sebagai mantan ketua sanggar Andalas di tahun 2017. Lewat video berdurasi kurang lebih 5 menit itu, dia berhasil menghasilkan spirit sejarah kemerdekaan di masa lalu.
Ach Rofiq, koordinator Lubangsa Media mengungkapkan bahwa pembuatan film menjelang Dirgahayu Republik Indonesia ke-77 adalah salah satu idenya. Karena pada momen kemerdekaan, sangat pas rasanya dimunculkan film hasil karya anak bangsa, “karena sekarang momen rakyat Indonesia memperingati hari ultah negara, saya mempunyai ide untuk bermitra dengan Sanggar Andalas dalam pembuatan film, tentunya dengan tema yang pas,” tuturnya.
Dalam proses syuting film, Mufid, ketua sanggar Andalas menyebutkan bahwa ada kesulitan yang dialami para cast, yakni alat syuting yang hanya memakai Handphone dan tap recorder, sehingga para aktor saling bergantian untuk satu scene, “kami harus gantian dalam satu scene, karena alatnya hanya handphone dan tap recorder,” ungkapnya.
Abdillah Mukhlish, aktor berusia 17 tahun mengungkapkan hal yang sama. Selama proses syuting berlangsung, dirinya kerap mengalami gangguan teknis, yakni suara yang kerap tidak jelas terdengar ketika editing film,”kami beberapa kali mengisi suara agar suaranya bisa jelas terdengar,” ujarnya.
Tetapi, dukungan dari berbagai pihak selama proses syuting dengan memakai alat seadanya, tidak menyulutkan tim produksi untuk memberi hasil secara maksimal. Bahkan para aktor, sutradara, dan tim produksi sangat bersemangat dalam menampilkan cerita Tawassul Kemerdekaan, “melalui film ini, kami ingin menampilkan pahlawan dari dalam diri santri. saya yakin, setiap santri, mempunyai pahlawan masing-masing,” ungkap sutradara.
Tawassul Kemerdekaan: Tetes Darah Annuqayah untuk Indonesia bercerita tentang santri yang mondok di Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa. Ahmad (Abdillah Mukhlish) mengajak teman-temannya, Ali (Asyfah Abdillah), Fadil (Muhammad Dhofir Rizki), Kiki (Ach Shiddiqi) untuk pergi ke Maqbarah Kiai Abdullah Sajjad. Ketika sampai di tempat, mereka mulai bercerita perjuangan santri dan kiai saat melawan penjajah. Film tersebut dijadwalkan tayang di Channel YouTube Lubangsa pukul 15.30 WIB.
Penulis | : Ach Sayyidil Iqro |
Editor | : Ikrom Firdaus |
Comments
Robet
Jumat, 19 Agustus 2022Bgus