Kenalkan Simpul Alumni Pada Temu Wali Santri 2017
3762 View
Lubangsa_Kemarin (10/08) Temu Wali Santri (TWS) Pondok Pesantren Annudayah daerah Lubangsa Masa Bakti 2017-2018 berjalan dengan lancar. Tepat pada pukul 07.30 Wib kegiatan TWS dimulai dengan pembacaan Tahlil bersama yang dipimpin oleh kiai Misqala Karim, dan dilanjut dengan sambutan ketua pengurus, Kord. Umum Simpul Alumni, dan pengasuh PP. Annuqayah Lubangsa. Kemudian diteruskan dengan sesi dialog interaktif yang dipimpin langsung oleh pengurus Humas.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Pengurus Simpul Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa. Dari 970 undangan yang disebar oleh panitia diperkirakan yang hadir sekirat 550 orang, menurut Tolak selaku sekretaris TWS 2017 menuturkan bahwa diprediksikan wali santri yang hadir tidak jauh berbeda dengan TWS tahun sebelumnya, sedang dari 30 undangan Simpul Alumni yang disebar hanya ada satu Simpul Alumni yang tak bisa hadir.
Menurut ketua panita Temu Wali Santri (TWS) Jamalul Muttaqin, bahwa kegiatan TWS untuk tahun 2017 memang di format sedikit berbeda dengan TWS tahun-tahun sebelumnya, meski dari kegiatan seremonialnya memang tidak banyak perubahan, menurut pengurus asal Gapura itu, perubahan TWS masa bakti 2017 diproiritaskan untuk pengenalkan Simpul Alumni terhadap wali santri, terutama agar wali santri dapat mengenal secara lebih akrab dengan alumni. “Hubungan wali santri dengan alumni pesantren harus dirawat dan dimulai dari sekarang, dan keduanya harus sinergi untuk memajukan proses pendidikan di pesantren, makanya kemarin di adakan kegiatan yang mempertemukan antar wali santri dan alumni di antar daerah,” katanya kepada wartawan Lubangsa.org.
Setelah dikonfirmasi kepada Kasi Humas, Sutikno membenarkan bahwa kagiatan TWS 2017 salah satunya pengenalkan Simpul Alumni terhadap wali santri, sebagai tugas pokok dari Simpul Alumni adalah mengayomi dan mengedukasi para wali santri, sebab itulah Humas menghadirkan kepengurusan Simpul Ali pada kegiatan TWS 2017. Menurut pengasuh dalam sambutannya bahwa Simpul Alumni adalah kepanjangan tangan dari pesantren itu sendiri.
Wali Santri Siap Mendukung Semua Sistem Kepesantrenan
Masyuri Drajat selaku ketua pengurus menyampaikan berbagai hal tentang pondok pesantren Annuqayah daerah Lubangsa, di antaranya meliputi dua hal pokok, pertama, tentang pemilihan ketua pengurus dengan sistem qur’ah, kedua, tentang keuangan pondok pesantren PPA. Lubangsa secara keseluruhan, menurut Masyhuri dua hal tersebut sudah berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jika sebelumnya pemilihan dengan sistem demokrasi terpimpin untuk saat ini kata pengasuh sudah melibatkan campur tangan Tuhan dalam memilih ketua pengurus, “Semoga saja dengan sistem qur’an pemilihan ketua pengurus bisa dituntun dan diberi petunjuk langsung oleh Tuhan,” kata Kiai Muhammad Ali Fikri dalam kegiatan TWS, kemarin (10/08).
Kia Muhammad Ali Fikri memaparkan dalam kegiatan TWS tentang berbagai hal yang berhubungan dengan hal-hal yang strategis dalam pengembangan pendidikan Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa, menurut mantan kepala MA1 Annuaqyah itu, PPA. Lubangsa dibangun oleh tiga kekuatan, di antaranya kepengurusan seksi Peribadatan dan Kepesantrenan (PK), Pendidikan Pengajaran dan Pengembangan Keilmuan (P2PK) dan Seksi Blok. Selain itu, pengasuh juga menambahkan bahwa kunci kesuksesan pendidikan di pesantren adalah ada pada mental santri itu sendiri.
Setelah dibuka sesi dialog dengan wali santri oleh moderator, dari 11 wali santri yang menyampaikan beberapa hal pada kegiatan TWS, semuanya mengaku siap dan menerima atas segala peraturan yang telah dibuat oleh Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa. Sebagian dari mereka telah sepakat menggunakan Simpul Alumni sebagai salah satu wadah untuk merembut dan berkomunikasi, sebagaimana pernyataan Syamsul Arifin bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan pesantren wali santri bisa berembuk dengan simpul alumni per daerah masing-masing.
Akhirnya, tepat pada pukul 12. 00 Wib kegiatan TWS 2017 ditutup dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh kiai Qusyairi.
Penulis: Muhammad Fathur Rozi
Editor: Jamalul Muttaqin