Lubangsa— Hadrah Nurul Fata kembali menggelar acara rutinan bulanannya pada Kamis (26/06) malam. Kali ini, acara diselenggarakan secara istimewa karena bersamaan dengan 1 Muharram 1447 Hijriah, menandai pergantian tahun baru Islam. Kegiatan berlangsung di serambi Masjid Annuqayah dengan meriah.

Koordinator Hadrah Nurul Fata, Moharror, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin yang biasa digelar setiap malam Jumat Kliwon. Namun, tak jarang pelaksanaannya berbenturan dengan undangan perfom ke luar pesantren. "Sering kali ketika sudah dijadwalkan, acara ini kian di urungkan karena ada undangan tampil di luar. Maka kami prioritaskan undangan tersebut demi menjaga kualitas penampilan," kata Moharror.

Meski begitu, pada kesempatan kali ini, seluruh personel Hadrah Nurul Fata sepakat untuk tidak melewatkan momen pergantian tahun baru Islam ini. Mereka secara bersama-sama menggalang dana sebesar Rp5.000 per anggota untuk menyukseskan acara. "Sejak satu minggu sebelumnya kami sudah mulai mempersiapkan acara ini secara matang," ujar santri asal Ambunten itu.

Selama sepekan, para personel Hadrah Nurul Fata memanfaatkan waktu untuk mengevaluasi dan menyempurnakan penampilannya. Tak hanya itu, sebagai bentuk pengembangan, Hadrah Nurul Fata juga merekrut delapan personel baru untuk mengisi peran ruddat dan zafin, dua unsur penting dalam seni hadrah tradisional khas Sumenep.

“Kami sudah lama tidak mengunakan ruddat dan zafin. Oleh darinya kali ini kami latih mereka khusus untuk melengkapi ciri khas di hadrah tradisional ini,” ujar penasihat Hadrah Nurul Fata, M. Syamsul Ma’arif.

Ia juga menambahkan, kegiatan rutinan ini tak sekadar ajang tampil, melainkan menjadi sarana evaluasi dan refleksi capaian grup hadrah. “Dengan antusiasme tinggi dan semangat pembenahan, saya berharap penampilan mereka kian matang dan bisa terus berkembang hari demi hari,” pungkas Arif usai acara.