Program Operasi Sandal (Opsal) atau yang lebih dikenal dengan pemeriksaan sandal adalah kegiatan dari pengurus Seksi Keamana dan Ketertiban (Kamtib). Program tersebut merupakan program kerja rutin yang dilakukan setiap tahun. Akan tetapi program tersebut bersifat kondisional atau tergantung dengan keadaan.

Menurut Pegurus Kamtib program Opsal sebagai bentuk penanggulangan terhadap santri yang tidak punya sandal. “Agar seluruh santri yang tidak mempunyai sandal bisa terdata,” katanya.

Maraknya santri yang meng-ghasab sandal juga menjadi salah satu perhatian khusus bagi pengurus Kamtib. ”Banyak santri meng-ghasab sandal. Kami berharap dengan adanya operasi sandal santri tidak lagi meng-ghasab sandal milik temanya,”ungkap salah satu pengurus Keamanan dan Ketertiban (Kamtib), kata Moh. Roihanul FIrdaus kemarin(17/10).

Adapun sistem pengoperasian sandal menurut, Roy-sapaan akrab Moh. Roihanul Firdaus—langsung ketika hadiran shalat berjama’ah, biasanya sandal santri ditata dengan rapi oleh pengurus Blok dan pengurus Kamtib. Sedang sandal yang tak layak dipakai ataupun yang tak wajar akan dibuang.  

Menurut santri asal Kecamatan Ambunten itu, santri yang diketahui tidak punya sandal akan didata kemudian diwajibkan membeli sandal. Sebab itulah, menurut pengurus Anggota Kamtib, jumlah santri yang tidak mempunyai sandal tidak menentu. “Mengenai jumlah santri yang tidak mempunyai sandal setiap pemeriksaan jumlahnya tidak menentu, kadang banyak, kadang sedikit,” katanya saat ditemui di Posko Kunjungan.

Oleh : Ach. Sajjadillah

Editor: Jamalul Muttaqin