Balik Pondok Santri Bawa Sapu Lidi
5697 View
Lubangsa_Liburan Idul Adha tahun ini menjadi moment tersendiri bagi santri Lubangsa, kemarin (05/08) saat balik pondok ada suasana yang berbeda dari tahun-tahun yang lalu. Santri yang kembali membawa satu buah sapu lidi, menurut santri asal Grujugan, Hosni, mengaku bahwa membawa sapu lidi menjadi sangat berarti karena menunjukkan ciri khas kesantrian masa dulu (klasik, red), “Ya, kami sangat senang bisa membawa sapu lidi,” kata mantan Presma Instika itu kepada wartawan Lubangsa.org.
Menurut Masyhuri Drajat, inisiatif itu memang muncul dari pengurus Harian karena banyak sapu lidi di pesantren yang hilang dan rusak, kemarin menurut laporan pengurus Harian rata-rata santri membawa sapu lidi untuk memenuhi kewajiban mereka sebagai santri Lubangsa.
“Kami mendata semua santri dan pengurus yang balik, jika tak membawa sapu lidi berarti mempunya tanggungan ke pesantren, ya itu tetap dinilai hutang,” ungkap Huri sapaan akrab ketua pengurus Lubangsa.
Penulis: M. Fathur Rozi
Editor: Jamalul Muttaqin