Pada Bulan Maulid awal, Iksapansa sudah berencana akan merealisasikan program kerjanya, yakni temu alumni.  Tetapi, hal itu tidak akan terealisasi tetap waktu. Pasalnya, ada kebijakan yang dikeluarkan oleh Pengurus Penerangan dan Pembinaan Organisasi (P2O) bahwa setiap organisasi tidak bisa melaksanakan acara keluar.“Bukan malah dimatikan untuk acara keluar, tetapi diberhentikan dulu,” ungkap Mahrus Sholeh.

Pemberhentian acara keluar pesantren menurut keterangan pengurus P2O tidak berarti semua acara keluar tidak bisa dilakukan oleh organisasi daerah, tetapi acara yang menggabungkan santri putra dengan putri. “Pengajian yang seperti kemarin itu, misalkan Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Harlah, dan lain sebagai yang peserta dan panitianya mengambil dari putri itu yang tidak boleh,”tambah ketua Iksapansa itu.

Acara Temu alumni yang tidak mendapatkan rekomendasi dari pengasuh. Menurut Ahmad Syauqi, Koordinator Pembantu Daerah, menjalaskan bahwa tidak diperbolehkan keluar disebabkan masih menunggu kebijakan baru pengasuh atas beberapa acara yang boleh dan yang tidak boleh. “Selama ini, kami masih mengunggu kepastiaan pengasuh,” ungkapnya.

Bagi Haryadi, Kordinator Pengembangan Minat dan Bakat (PMB), bahwa setiap program kerja yang sudah direncanakan sejak awal harus ditegakkan dan berjalan sesuai dengan harapan. “Alasan lampu padam, tidak punya biaya, dan lain sebagainya tidak bisa dijadikan sebgai alasan untuk tidak berproses menjadi lebih baik dan memajukan organisasinya,”tegasnya dengan semangat yang menggebu.

Penulis   : Utsman

Editor    : Misbahul Munir