Sederhana, Bermakna; Makan Panjang Sanggar Gaib
5652 View
Lubangsa_ Selasa Malam (24/9) yang cerah dengan Cahaya lampu Mercury, serta hawa dingin malam di Halaman Masjid Jamik Annuqayah bagian depan, segenap elemen Sanggar Generasi Anak Iksapansa (GAIB) kembali berkumpul membentuk lingkaran besar pada Jam 21.30 WIB. Dalam rangka kegiatan Rutinitas Makan Panjang (MAJANG) sanggar GAIB yang di agendakan setiap bulan sekali.
“Dalam kegiatan MAJANG kali ini, anggota dan pengurus tidak dimintai iuran atau sumbangan. Karena, alhamdulillah, dari segi materi seperti beras, dan juga keuangan itu masih ada sisa dari MAJANG sebelumnya. Dan itu masih cukup banyak. Alhamdulillah,” ujar Khairil Waris selaku ketua Sanggar Gaib saat diwawancarai oleh reporter Iksapansa di sela acara tersebut.
Haryadi, selaku Penasehat Sanggar Gaib langsung memulai pembicaraan sebagai pembuka kegiatan tersebut. Ia menawarkan kepada anggota yang hadir kala itu tentang kegiatan tersebut. ‘’kita mungkin sudah bosan kalau kegiatan rutinitas sebelum majang ini selalu diisi dengan pembacaan puisi. Maka dari itu, untuk sekarang kami terserah untuk teman teman inginnya diisi dengan apa? silahkan diusulkan,” ucapnya, disambut oleh beberapa usulan dari anggota tentang format kegiatan ini ke depannya.
Suasana semakin dingin menyelimuti, namun forum anggota dan pengurus Sanggar Gaib semakin hangat sharing bersama untuk merajut kesepakatan demi Sanggar Gaib kedepannya. Sambil ditemani hangatnya cokelat café yang disajikan, kepada forum, banyak dari anggota yang melontarkan gagasan, keritikan, dan saran kepada pengurus sanggar Gaib dalam menjalankan roda kehidupan sanggar Gaib. Selang beberapa menit setelah itu, Abd. Mun’em selaku penasehat Sanggar Gaib memberikan refleksi dan motivasi pada forum tersebut sebagai bekal dan bahan introspeksi diri bagi seluruh elemen sanggar Gaib.
Tanpa terasa forum sharing bersama ini telah menyita waktu satu jam lebih, sehingga forum tersebut ditutup oleh Haryadi setelah pembacaan puisi dari beberapa penggurus sanggar Gaib. Anggota Sanggar Gaib kemudian digiring ke halaman Masjid Jamik bagian Selatan untuk melaksanakan Makan Panjang (MAJANG). “alhamdulillah, Majang kali ini benar-benar memuaskan. Kami harap ngumpul dan Majang seperti ini dilaksanakan lagi bulan depan. Selain mendapat ilmu ada hal menarik tentang seni sastra ketika ngumpul, kami juga mendapat tunjangan makan gratis yang memuaskan,”ujar Moh. Minnan Musaddad, Santri baru asal Pademawu seraya tertawa disaat menyampaikan apresiasinya kepada reporter IKSAPANSA.
Penulis : Hermanto
Editor : Abd. Warits
.