Ruang Baru Perpustakaan Lubangsa Tinggal Menghitung Hari
4347 View
Telan Anggaran 10 Juta Rupiah Lebih
Ruang baru Perpustakaan PP. Annuqayah daerah Lubangsa tinggal menghitung hari untuk ditempati. Ruangan yang berada di Lantai I Aula Lubangsa, di sebelah Barat bagian paling Selatan itu, renovasinya kini sudah mencapai 40 persen. Pengerjaan yang fokus pada pengadaan rak buku itu sudah berlangsung selama 26 hari hingga Kamis (31/3/2106). Hingga hari ini, anggaran yang sudah digelontorkan untuk pembuatan rak buku itu lebih dari 10 juta rupiah.
Pembuatan rak buku sudah selesai di satu sisi, yakni bagian Selatan bawah. Salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya menuturkan bahwa pengerjaan tersebut dalam waktu dekat sudah dapat ditempati. “Kalau tidak ada kendala, dalam waktu 15 hari sudah selesai semuanya, dan sampeyan bisa menempatinya,” tuturnya, Kamis (31/3/2016).
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ketua Perpustakaan Lubangsa, Abd. Waris, perpustakaan yang dirancang representatif itu akan terus digenjot supaya cepat ditempati. “Isya Allah, teman-teman santri sudah bisa menggunakan perpus, dan memang perpus itu dirancang langsung oleh pengasuh. Kemarin pengasuh sampai memantau langsung ke lokasi,” ujarnya, di perpustakaan lama.
Selain itu dia berharap agar ruangan baru tersebut dapat ditangapi dengan serius oleh santri, sebab bila santri tidak mempergunakan dengan baik maka dapat dianggap percuma dan mubazir. “Makanya mas, perpus yang dulunya agak sempit, sekarang sudah agak luas dan enak untuk santri, bahkan catnya warna-warni. Pokoknya enaklah,” imbuhnya.
Butuh Sosialisasi Senayan dengan Semua Santri
Hanya saja, menurut penuturan Sutikno, Sekretaris Perpustakaan Lubangsa, ketika ruangan baru tersebut ditempati, sistem peminjaman tidak lagi sama seperti sebelumnya. “Peminjaman buku nanti menggunakan aplikasi Senayan. Jadi untuk mencari buku, tinggal search di komputer yang nantinya akan disediakan oleh pustakawan,” katanya, menjelaskan.
Santri yang sedang duduk di semester II IQT ini menambahkan, penggunaan sistem senayan butuh sosialisasi, agar semua santri bisa mengaplikasikannya. “Nanti, sebelum diaktifkan, kami akan mengadakan sosialisasi hal itu untuk semua santri Lubangsa. Biar mereka tidak bingung nantinya,” imbuhnya, sambil tertawa.
Sementara itu, Ustadz Abd. Muksid, Kasi. KP2 yang menaungi Perpustakaan Lubangsa berharap agar perpustakaan itu nantinya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh santri. “Perpustakaan nanti akan berbeda, dengan sistem yang agak rumit. Biaya pengadaan rak juga tidak sedikit. Makanya, santri harus benar-benar mampu memanfaatkannya,” tutur pengurus yang dipercaya menjadi Pimpinan Proyek (Pimpro) pengadaan rak buku oleh Pengasuh Lubangsa itu.
“Perpustakaan merupakan instrumen untuk membangun peradaban. Oleh karenanya, jadikan perpustakaan sebagai tempat untuk berselancar menjelajah dunia. Walaupun buku yang tersedia masih kurang dari cukup, tapi setidaknya, kita mampu memanfaatkan yang ada,” pesannya, mengakhiri pembicaraan, Kamis (31/3/2016).