Perubahan Jam Diniyah Diapresiasi Santri
4662 View
Perubahan jam masuk Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa yang awalnya diletakkan pada malam hari setelah salat Isya’ telah berubah pada sore hari setelah ashar, perubahan tersebut sudah berjalan kurang lebih empat bulan. Sebenarnya, menurut salah satu alumni Lubangsa—yang enggan disebutkan namanya—yang saat ini menjadi pengajar di diniyah mengatakan bahwa jam diniah sore itu memang dulu juga pernah diterapkan sebelum dirubah pada malam hari. “Mungkin pengasuh saat ini ingin mengembalikan lagi seperti dulu (masa K. Warits Ilyas (alm.), Red) , dan ini tentu sangt bagus, karena jam belajar santri nantinya akan banyak di malam hari,” jelasnya.
Perubahan tersebut disambut positif oleh semua santri. Pasalnya, materi-materi yang diberikan pada santri lebih fokus dan diseuaikan dengan tingkatan kelas, tidak seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya. “Kalau dulu kan merata, kalau kalau kitabnya ini, semuanya mengaji. Tapi dengan memasukkan materi ajian pada madrasah diniyah ini kan lebih mengyesuian dengan materi dan kemampuan santri dari masing –masing tingkatan itu, saya kira ini lebih baik,” ujar Rofiq, santri yang masih kelas XI SMA itu.
Selain itu, Ach. Murtafiq, menjelaskan bahwa pelaksanan belajar mengajar pada sore hari menurutnya sangat berdampak positif terhadap santri, karena pada malam harinya santri bisa belajar dengan sepuas-puasnya. “Kalau seperti dulu, waktu diniyah pada malam hari, kita mempunyai jam belajar dari pukul 09:00 dan itu mujur kalau santri bisa belajar pada saat itu, karena pada waktu-waktu itu dimungkinkan santri sudah capek semua,” ungkapnya. “Tetapi, kalau sekarang dari setelah salat Isya’ bisa belajar sampai waktu yang kita inginkan,”tambanya.
Penulis : Nur Mahmudi
Editor : Misbahul Munir