Lubangsa_Pentol Trapas menjadi makanan favorit santri khususnya pondok pesantren Lubangsa. Pentol Trapas menjadi makanan favoris santri karena enak dan murah serta letaknya yang strategis dari Lubangsa. Kemarin (25/10) saat wartawan Koran Lubangsa bertanya kepada penjuan Pentol Trapas, mengaku sudah empat tahun jualan pentol.

“Saya dari Lenteng Barat, saya kurang lebih sudah empat tahun jualan pentol,” jawabnya dengan logat bahasa Madura. Ditanya soal nama “trapas” penjual pentol asal Lenteng Barat itu juga tidak tahu menahu, ia mengaku nama “Pentol Trapas” merupakan pemberian dari para pembeli.

“Mungkin karena laris manis, ya dinamakan trapas,” katanya tulus. Lebih lanjut lelaki yang tak berambut itu, menuturkan tentang jam kerja Pentol Rrapas. Menurutnya, penjual pentol memilih jam kerja masing-masing, begitu juga dengan Pentol Trapas. Untuk itu para penjual  yang berada di area sebelah timur gedung MA 1 Annuqayah memilih moment masing-masing agar cepat laku. “Kalau saya biasanya jualan pada jam 06.30 Wib, pas dengan jam keberangkatan siswa ke sekolah. Jadi, tidak heran kalau pentolnya cepat habis,” akunya.

Saat ditanya kepada Faisal selaku pengurus Blok nyang suka langganan Pentol Trapas, mengaku bahwa menyoritas santri Lubangsa sudah mengenal Pentol Trapas. Penjual yang sering dipanggil “Cal” oleh mayoritas santri itu masyhur sebagai pentol yang paling murah dan enak. Sehingga tak  heran jika pengurus dan santri banyak yang tertarik. “Sabben are lako melle pentol trapas, tettina trapas kea ka pesse,” jawab Faisal Akbar saat ditemui di Kamarnya.

Penulis: Ach. Raji

Editor: Jamalul Muttaqin