Ngaji Medsos Bersama Perpustakaan Lubangsa
5832 View
Lubangsa_Jum’at Malam (23/03) Pengurus Perpustakaan PP. Annuqayah daerah Lubangsa mengadakan acara closing activity dan ngaji medsos dengan tema “santri dan tantangan cyber” yang bertempat di Aula Lubangsa. Acara ini merupakan pamungkas dari diskusi-diskusi yang sudah dilaksanakan oleh Pengurus Perpustakaan yang itu meliputi diskusi dari tingkat SLTP, SLTA, Mahasiswa sederajat serta diskusi antar orda.
Latar belakang diskusi atau acara ini dilakukan ialah dikarenakan semakin dekatnya liburan agar para santri Lubangsa mengunakan smartphone dengan sebaik mungkin. “Mengingat momentum menjelang liburan yang semakin dekat, agar para santri menggunakan smartphone kepada hal-hal yang bersifat positif, bukan sebaliknya,” ungkap Nuvilu Utsman Alatas, selaku ketua perpustakaan ketika memberikan sambutannya (23/03).
Pengurus Pesantren mengapresiasi dengan diadakannya acara ngaji medsos. “saya mengapresiasi terhadap acara ini, karena semua orang tidak akan lepas dari hal yang berbentuk positif dan negatif. Acara ini diadakan tidak lain untuk mengambil hal positifnya, kemudian kalian yang akan memetik buahnya,” ungkap Al-Ustaz Sunaidi, perwakilan dari Pengurus Pesantren, ketika memberikan sambutan pada acara tersebut. Lebih lanjut, Al-Ustaz Sunaidi menutup kegiatan tersebut dengan pembacaan basmalah.”maka dengan pembacaan basmalah, resmilah acara closing activity,” ungkap santri asal Pamekasan itu.
Setelah acara closing activity beralih ke acara ngaji medsos yang langsung di moderatori oleh Al-Ustaz Sutikno. “mohon kepada seluruh peserta untuk lebih maju ke depan agar tidak jauh dari penyaji,” ungkapnya dengan penuh semangat. Menggunakan medsos harus dengan cerdas. “untuk menggunakan medsos dengan sebaik-baiknya. Bahkan, kalian dapat keuntungan yang melimpah, dari medsos,” lanjutnya membuat peserta ngaji medsos penasaran. Kemudian moderator mempersilakan kepada Abd. Basit, sebagai penyaji pertama, selaku pengguna medsos yang berhasil membuahkan keuntungan.“Dalam dunia perekonomian, dunia internet banyak digunakan untuk jualan online,”ujarnya kepada peserta ngaji medsos.
“kita harus menggunakan kesempatan itu agar tidak tergerus dengan zaman,”lanjutnya. Lain halnya dengan penyaji kedua, Zainulloh, pengamat medsos, yang menjelaskan tentang positif dan negatif dari media sosial yang semakin memburuk dari tahun 2016 dengan berkembangnya berita hoaks yang terus menjadi-jadi sampai tahun 2019 awal. Baik berupa ujaran kebencian, berita yang dibuat-buat untuk saling menjatuhkan.”kalian harus cermat dalam memilah-milih berita dengan memperhatikan judulnya yang lebay atau tidak, yang memuat media terpercaya atau tidak, siapa yang menyebarkan, gunakan aplikasi google image, dan tabayun terlebih dahulu,”jelas beliau.
Setelah kedua penyaji menjelaskan, moderator mengambil alih dan langsung membuka sesi tanya jawab. Kemudian moderator menunjuk kepada beberapa peserta, diantaranya Faisal Akbar, Imam Tabroni dan Bukhori. Faisal Akbar dan Bukhori mengajukan pertanyaan kepada penyaji kedua tentang bagaimana cara santri untuk menyikapi kondisi dunia medsos yang semakin jauh dari kata baik. Penyaji menjawab dengan perkataannya Gus Mus. “santri yang waras jangan diam dan harus melawan,”jawabnya.
Sedangkan Imam Tabroni bertanya kepada penyaji pertama tentang bagaimana cara ikut jualan online. Penyaji pertama menjawab dengan nada yang enteng. “cara untuk berjualan online sangat mudah hanya bermodal keberanian,”pungkasnya. Kemudian acara diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan kepada kedua penyaji.
Penulis : Imam Tabroni
Editor : Abd. Warits