Lubangsa Putri - Merenungi hakikatnya sebagai santri, Lubangsa Putri peringati Hari Santri Nasional (HSN) kali ini dengan pembacaan Surat Yâsin dan Shalawat Nariyah pada Ahad (21/10).

Kegiatan yang dilaksanakan secara bersama setelah shalat isya’ berjama’ah tersebut merupakan salah satu upaya melestarikan tradisi yang lekat dengan jati diri seorang santri, ungkap Raudhatul Jannah B, Pengurus Waka II.

“Di tengah berbagai upaya menyetarakan perannya dengan perubahan zaman, pesantren perlu melestarikan tradisi-tradisi kesantrian serta meneguhkan identitas santri yang sebenarnya”, pungkasnya setelah pembacaan yasin dan shalawat tersebut.

Faizatin selaku ketua pengurus PP. Annuqayah Lubangsa Putri menuturkan, jika yang lain memperingati hari santri dengan semarak,  mengingat sebenarnya hakikat hari santri merupakan ‘molang are santri’ kegiatan keagamaan ini sebagai wujud rasa syukur kami karena yang santri saat ini menyandang sebagai al-muhafadzatu ilaa al-qadimi al-shalih li kulli zaman wa makan dan  sebagai pemandu ke jalan kebaikan dan kemajuan, pungkasnya.

Jadi pembacaan yasin dan Shalawat merupakan bentuk do’a pengabdian Santri merawat perdamaian NKRi, "Kami ingin umat muslim di Indonesia benar-benar mengerti bahwa santri dan pesantren sangat berpengaruh besar terhadap kemerdekaan NKRI. Maka rawatlah NKRI dengan ikhtiyar dan do’a, Sesuai tema HSN 2018 ' Bersama santri damailah negeri'," Lubangsa Putri untuk NKRI, imbuhnya.

Penulis: Nur Fadiah Anisah & Imroatul Hasanah

Editor: Fadhilatul Aini