KH. Ilyas Siraj: Santri Harus Tahu Jati Dirinya!
6912 View
Salah satu acara yang dikemas dalam pagelaran Akhir Sanah 2016, yakni Seminar Kemahasiswaan sukses digelar. Acara tersebut ditempatkan di Lantai II Aula Lubangsa, Selasa (24/5) pagi. Acara yang dimulai pada pukul 08.00 itu mendatangkan KH. Ilyas Siraj sebagai penyaji dengan tema “Mahasiswa-Santri sebagai Ujung Tombak Peradaban”. Tidak kurang dari 50-an santri memadati Aula Lubangsa untuk mengikuti seminar tersebut.
Dalam penyajiannya, K. Ilyasi, begitu KH. Ilyas Siraj biasa dipanggil, menjelaskan bahwa Mahasiswa-Santri harus berbeda dengan mahasiswa yang kuliah di luar pesantren. Menurutnya, Mahasiswa-Santri harus mampu menerjemahkan posisinya sebagai mahasiswa dan sebagai santri dengan seimbang. Mahasiswa dengan intelektualitasnya sementara santri dengan nilai-nilai kepesantrenannya.
“Santri harus mengingat jati dirinya sendiri. Apa jati diri santri? Jati diri santri adalah bahwa dalam melakukan segala sesuatu harus atas dasar perintah Allah,” ungkapnya dalam sela-sela penyajian.
Kiai yang menjadi pengasuh PP. Nurul Islam Bluto itu juga menegaskan bahwa seorang mahasiswa santri tidak hanya cukup dengan berilmu, tapi juga perlu diajarkan. Menurutnya, berilmu itu wajib tapi mengajarkannya lebih wajib lagi.
Bahkan, imbuhnya, ilmu bukan saja persoalan mencerdaskan, tapi juga bagaimana bisa menjadi penunjuk arah menuju kehidupan yang lebih baik. Oleh karenanya, baginya, mencari ilmu tidak cukup hanya dengan membaca buku. Akan tetapi, yang lebih penting adalah bagaimana ia mencari guru yang dapat mengarahkannya dalam mengarungi hidup.
Kiai yang juga menjadi dosen di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) itu, juga menjelaskan bahwa ada 3 komponen pokok dalam diri manusia, yang ketiganya harus dimiliki semua agar arah kehidupan benar-benar bermakna. Ketiga komponen tersebut adalah Intellegence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), dan Spiritual Quotient (SQ). Ketika ketiga komponen tersebut berjalan beriringan, maka kehidupan seorang manusia akan mudah mendapatkan ilmu yang bermanfaat.