Lubangsa Putri_ Pengurus Lembaga Semi Otonom (LSO) Jam’iyah Ta’miq al-Kutub sukses menggelar Bahtsul Masail Jalsah V pada hari Jumat (23/09) kemarin. Kegiatan ini merupakan program bulanan Pengurus Qism. Al-Tarbiyah wa al-Tanmiyah (QTT) yang telah terlaksana sebanyak lima kali sejak Periode kepengurusan JTK 2021-2022. 

          Masalah yang dibahas pada Bahtsul Masail kali ini tentang Pembunuhan orang yang memiliki kepribadian ganda. Banyak anggota yang sangat berantusias mengikuti kegiatan ini karena mereka mengaggap tema ini sangat menarik. “Temanya menarik karena beberapa bulan terakhir ini kasus teratas di Koran Jawa Pos yang saya baca selalu tentang Ferdy Sambo dengan kasus pembunuhannya kepada Brigadir Joshua. Jadi, saya merasa tema Bahtsul Masail kali ini sangat update,” Ungkap Rajiatul Firdaus, salah satu anggota JTK.

          Kegiatan itu berlangsung dengan lancar. Qudsiyah, Pengurus QTT memoderatori kegiatan ini hingga akhir, sehingga beberapa jawaban dan pendapat yang berbeda dari setiap kelompok dapat dikoordinasi dengan baik. 

          Mengenai hasil akhir dari Bahtsul Masail ini dipaparkan oleh Mushahhih Kiai Mistqala Karim. Yang menetapkan bahwa pembunuhan tersebut dihukum dengan qishash, yaitu pembalasan dengan memberi hukuman yang setimpal kepada pelaku tindak pidana sekalipun pelaku tersebut dalam keadaan memiliki kepribadian ganda.

          Di akhir kegiatan, Ketua JTK, Fatilatul Jamilah mengungkapkan harapannya terhadap Bahtsul Masail selanjutnya, agar seluruh anggota lebih memperhatikan dan memahami teknis pelaksanaan Bahtsul Masail yang benar sesuai dengan konsep Bahtsul Masail yang sudah ditetapkan. “Banyak anggota yang kurang memahami terhadap konsep Bahtsul Masail yang sudah disosialisasikan oleh Pengurus QTT, sehingga ketika praktik Bahtsul Masail seperti ini, ada banyak anggota yang amburadul, baik dari segi pengambilan jawaban dan cara mengemukakan jawabannya di dalam forum,” Ungkapnya.