Lubangsa Putri – Gagal dalam event Brawijaya English Tournament yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya pada Februari bulan lalu, bukan lantas menjadi akhir bagi lembaga English Club (EC) untuk unjuk kemampauan diri dalam berkompetisi. Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang kini ditorehkan oleh Lembaga Semi Otonom (LSO) yang berdiri 17 tahun yang lalu, melalui keikutsertaannya dalam English Festival 2018, yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan, pada 27 – 29 Maret 2018 kemarin.

Tidak tanggung-tanggung, dalam event ini English Club meraih tiga penghargaan sekaligus, melalui 6 delegasi perwakilan untuk 2 cabang lomba, yakni Speech dan Story Telling. Juara I dan III cabang lomba Story Telling dan juara III cabang lomba Speech, melalui persiapan yang cukup singkat. Kemenangan yang diraih kali ini diapresiasi penuh oleh anggota Lembaga Semi Otonom. Sebagai bentuk tasyakkuran, lembaga English Club melaksanakan Khatmil Qur’an malam hari usai penerimaan hadiah.

Yetti Nur Yusman, ketua lembaga EC mengungkapkan bahwa seluruh lomba yang diikuti oleh lembaganya selain sebagai ajang unjuk kemampuan juga merupakan bentuk evaluasi keberhasilan lembaga EC dalam mendidik anggota. “Sebelum memilih peserta delegasi, kami melaksanakan seleksi. Dengan ini kami benar-benar bisa menyaring anggota yang punya kemampuan lebih dan yang masih belum sampai pada tingkatan dapat diikutkan dalam lomba”, tuturnya menjelaskan ketika ditemui media ini di kediamannya.

Dirinya juga mengharapkan, keberhasilan lembaganya kali ini dapat menggerakkan anggota EC yang lain untuk semakin giat berproses dan menekuni bidang yang didalaminya. Dan Sekali lagi, keberhasilan English Club pada momen ini merupakan bukti yang kesekian kali akan keberhasilan Lembaga Semi Otonom sebagai pusat pengkaderan santri PP. Annuqayah Lubangsa Putri menuju skill yang beragam.

Penulis: Siti Jamilatul Fitriyah

Editor: Fadhilatul Aini