Amal Jariyah Sebuah Buku
3933 View
Lubangsa_06/11/2018. Buku merupakan hal yang sangat penting dalam dunia literasi. Dari saking pentingnya, terkadang juga ada berbagai event perlombaan tematik atau gerakan membukukan karya dalam sebuah antologi yang diselenggarakan oleh berbagai pihak. Sehingga event tersebut menjadi serbuan penulis yang ada di Indonesia untuk berlomba-lomba agar karyanya bisa dibukukan dengan baik. Kemarin (30/10/2018) salah satu santri PP. Annuqayah daerah Lubangsa ikut dalam salah satu even kepenulisan yang diselenggarakan di tingkat Nasional. Di antaranya adalah Imam Hambali, Blok C/10 dan Ach. Murtafiq blok B/17.
Event kepenulisan tersebut tidak hanya menentukan juara dan pemenangnya saja, tetapi karya yang menjadi nominator atau kontributor yang masuk dalam antologi tersebut juga dibukukan. Selain itu, kontibutor yang masuk dalam antologi tersebut biasanya mendapatkan bukunya. ”sebenarnya meskipun tidak juara dalam event tersebut. Paling tidak, karya saya bisa diantologikan bersama dengan penulis terkenal di dalamnya dan mendapatkan bukunya secara gratis. Kemarin sudah dapat kiriman dua buku gratis, kopi dan Gula Aren khas Kabupaten Lebak dari panitia Festival seni Multatuli 2018,”jelasnya. “Payahnya, terkadang karya yang diantologikan masih harus bayar ongkir bukunya atau bahkan harus membelinya”tambah Imam Hambali, mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi (TP) Instika itu.
Santri Lubangsa yang menjadi salah satu penulis kontributor dalam Festifal Seni Multatuli 2018 itu juga menambahkan bahwa menulis adalah cara yang paling kreatif menuangkan ide dan gagasan. “kalau punya gagasan, tuangkan saja dalam bentuk tulisan apa saja. Kalau masuk dan diantologikan tunggu saja berkahnya”jelasnya.
Tidak hanya Imam Hambali, santri PP. Annuqayah daerah Lubangsa yang juga berhasil diantologikan dalam buku pada bulan akhir-akhir ini adalah Ach. Murtafiq (nama penanya R. Key Ageng). Santri asal Kalianget itu cerpennya sudah masuk dalam event petani dan dunia pertanian yang diselenggarakan bulan Oktober kemarin. Ia mendapatkan info lomba tersebut dari papan Informasi yang berada di depan kantor redaksi majalah Muara. “sering-seringlah lihat event perlombaan yang ada di depan Muara,”ungkapnya.
Salah satu kurator dalam event tersebut adalah penyair ternama Afrizal Malna, Kedung Darma Romansa, Linda Kristanti. Dirinya juga mengungkapkan bahwa menulis itu selain mendapatkan keuntungan duniawi (hasanah fid dunya, red) juga mendapatkan keuntungan ukhrawi.”saya nanti akan mendapatkan lima buku dari panitia, barangkali bisa disumbangkan ke perpustakaan Lubangsa sebagai amal jariyah. Tinggal menunggu kiriman buku itu secara gratis. Mungkin yang mengesankan karena saya tidak hanya menyumbangkan buku saja tetapi juga menyumbangkan karya di dalam buku yang saya hibahkan,”pungkas Lay-outer majalah Muara itu.
Penulis : Abd. Warits Editor : Abd. Aziz