Sabtu malam (26/8) Ikatan Keluarga Santri Batang-Batang Dungkek (Iksabad) yang merupakan salah satu Organisasi Otonom Ikatan Keluarga Santri Timur Daya (Ikstida) melaksananakan salah satu program kerjanya, yakni rutinitas diskusi. Diskusi tersebut ditempatkan di serambi Masjid Jami’ Annuqayah bagian Utara. Diskusi yang diwajibkan bagi seluruh pengurus dan anggota itu dihadiri sekitar 80 persen dari keseluruhan anggota.

Tema yang diangkat pada diskusi malam itu adalah “Islam dan Politik”. Dari tema tersebut, banyak dari para peserta yang hadir memberikan argumentasi sehingga  membuat diskusi terasa hangat. Dari saking hangatnya diskusi pada malam itu, sampai sampai semuanya tidak merasa bahwa sudah larut malam. Tiba-tiba bel tidur Lubangsa berbunyi yang menandakan bahwa waktu telah sampai pada  pukul 23.30 WIB. Akhirnya, diskusi pun ditutup dengan menyanyikan mars Iksabad bersama-sama

Amir Rusil, Koordinator Pengembangan, Pendidikan, Pengajaran (P2P) Iksabad  merasa sangat bangga kepada seluruh anggota, karena anggota dapat bicara semua. “Saya angat bangga kepada seluruh anggota karena telah memenuhi apa yang kita inginkan yaitu anggota dapat menyampaikan pendapatnya, walaupun satu kata atau dua kata, yang penting anggota bicara semua,” jelasnya kepada anggota Iksabad saat selesai diskusi.

Penulis: Nur Mahmudi

Editor  : Abd. Muqsith