Pengurus Blok Segera Selesaikan Pembuatan Gazebo
4086 View
Sesuai dengan keputusan acara Temu Wali 2016 yang dilaksanakan pada (16/9) tahun lalu, bahwa santri yang masih menduduki jenjang pendidikan MI dan Mts-sederajat dilarang merokok.
Pengakuan dari Kasi Blok, Ahmad Zaini, mengatakan bahwa santri dilarang merokok tidak secara keseluruhan ataupun secara mutlak. “Larangan ini hanya untuk santri MI dan Mts-sederajat. Tapi tidak dilarang secara mutlak. Kami akan menyediakan tempat khusus untuk merokok (Smoking Area, red) bagi santri MI-Mts-sederajat. Jadi untuk santri (MI dan Mts-sederajat, red) dilarang merokok di luar tempat tersebut,” ungkapnya.
Santri asal kecamatan Batu Putih tersebut menjelaskan bahwa jika larang merokok bagi santri dilakukan secara keseluruhan dan tidak menyediakan tempat merokok, maka akan lebih banyak santri yang keluar pesantren untuk merokok. “Jadi kami sediakan tempat khusus untuk merokok yang diletakkan di area Blok A. Sedangkan untuk siswa MA-sederajar dan mahasiswa masih belum direalisasikan, karena masih melihat kondisi,” jelasnya.
Awalnya, Smoking Area tersebut akan dibentuk dengan model yang agak mewah seperti tempat khusus merokok yang ada di luar. Tetapi, hal itu diurungkan, karena masih banyak pertimbangan, sehingga bentuknya dipermak dengan sederhana.
Mantan ketua Teater Gendewa tersebut menyampaikan, sebenarnya bentuk dan ukuranya dirancang dengan bagus dan berlantai dua. Pihaknya mengakatan alasannya karena santri yang masih MI dan Mts-sederajat, membutuhkan tempat yang luas. “Awalnya inisiatif kami berlantai, namun karena pengasuh tidak setuju, maka cukup sederhana saja,” tutunya kepada reporter.
Anggaran untuk penyelesaian Smoking Area yang diberi nama Gazebo tersebut ditaksir akan memakan uang sebesar 30 juta. Tetapi, karena adanya sumbangsih dari masyarakat dan alumni, maka pesantren hanya mengeluarkan uang untuk penyelesaiannya saja yakni sebesar 6. 702. 000. dengan ukuran panjang 5 meter dan lebar 3 meter. “Sumbangsih tersebut berupa kayu, dan bahan-bahan lain yang membutuhkan banyak mengeluarkan uang. Untuk peralatan tersebut akan segera datang dan segera dibuat,” imbuh santri kelahiran sumenep itu.
Terakhir, Kasi Blok tersebut mengharapkan agar paara santri bisa menumbuhkan solidritas antar santri dan juga pengurus untuk mematuhi aturan tersebut. Karena hal ini merupakan kesepakatan bersama. “Maka saya harap santri bisa mematuhi peraturan ini. Juga, dengan peraturan ini semangat belajar santri harus terus meningkat,” harap santri yang baru diwisuda itu.
Penulis : Ainor Rahman
Editor : Misbahul Munir