Lubangsa Proses Belanja Buku Baru
4932 View
Lubangsa_Program belanja buku Perpustakan Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa masih dalam tahap proses. Terhitung mulai sejak bulan Agustus 2016 proses pembelanjaan buku mulai digarap. Menurut Misbahul Munir mantan Kasi Kepustakaan, Penerbitatn dan Pers (KP2) mengaku bahwa semua bentuk ToR kegiatan pembelanjaan buku sebenarnya sudah masuk ke pengasuh di masa kepemimpinan Ali Hisyam. “ Kemarin sebenarnya sudah selesai, tapi masih ada kendala teknis di internal pengurus,” katanya saat ditanya mengenai pengadaan buku baru untuk tahun 2017.
Sebagaimana yang dikatakan Dewan Pembina, Sutikno menjelaskan proses pembelanjaan sangat rumit sekali, pertama, harus melakukan penyebaran angket kepada seluruh santri. Kedua, harus mengelis berbagai buku-buku yang akan dibeli. “Dulu masih belum ada internet. Jadi, sulit untuk mencari buku-buku yang akan dibeli,” katanya kepada Koran Lubangsa, kemarin (16/10).
Namun, sampai saat ini, kata santri asal Longos, Gapura itu mekanisme perizinan ke pengasuh masih tertahan. “Proses perizinan ke pengasuh sampai saat ini masih akan ditembusi, dan berkali-kali sudah direvisi,” katanya. Lebih lanjut Sutikno mengatakan bahwa kendala yang paling utama adalah kondisi keuangan Lubangsa yang hampir devisit, menjelang akhir tahun 2016 kemarin. “Saldo akhri dari LPJ kepengurusan Ali Hisyam sekitar 160 juta, sedangkan pembelanjaan buku menghabiskan kurang lebih 30 juta,” katanya.
“Untuk menjaga-jaga beberapa anggaran yang tak terduga, pengasuh masih menunggu waktu yang tepat,” katanya. Sebab itu, Jamalul Muttaqin, selaku Kasi KP2 yang baru langsung melakukan rekrutmen kepengurusan Perpustakaan untuk tahun 2017-2019 M.
Penulis: Nuvilu Utsman Alatas
Editor: Jamalul Muttaqin