KH. IDRUS ROMLI: Kukuhkan Aqidah Ahlussunah Waljamaah
5175 View
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Bulan Muharram yang dikemas dengan “Ngaji Tauhid” bersama KH. Muhammad Idrus Romli pada Rabu malam (12/10) kembali meneguhkan aqidah ke-Aswaja-an masyaikh dan santri PP. Annuqayah, serta masyarakat di sekitar pondok pesantren yang didirikan sejak 1887 itu.
KH. Muhammad Idrus Romli, sebagai penceramah dan pencerah pada acara tersebut menjelaskan beberapa hal terkait dengan aqidah Ahlussunnah Waljamaah. Kiai Idrus, sapaan akrab KH. Muhammad Idrus Romli, menyinggung persoalan sekte keagamaan yang berbeda dengan Ahlussunnah Waljamaah. Di antaranya, Wahabi, Syiah, dan HTI.
Selain itu, Ketua Lajnah Ta’lif wa an-Nasyr NU Jatim itu juga memaparkan banyaknya aliran-aliran baru, seperti kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), dan orang orang mengaku nabi sepertiAhmad Musadeq dan Tukimin yang mampu menarik banyak pengikut layaknya Dimas Kanjeng Taat Pribadi. “Semua aliran yang ada di luar Ahlussunnah Wajamaah, berbeda, bukan hanya pada bidang furu’iyah bahkan dalam bidang aqidah. Makanya pengajian ini sangat penting,” ungkapnya di depan ribuan santri yang memadati halaman Masjid Jamik Annuqayah.
Di antara banyaknya aliran yang berbeda dengan Aswaja, beliau juga menyebutkan, bahwa aliran tersebut banyak yang bermunculan di Sumenep. Hal itu harus segera diantisipasi agar penyebarannya tidak meresahkan masyarakat, terutama masyarakat awam.
Dalam pengajian tersebut, kiai yang berasal dari Jember itu juga menjelaskan tentang sifat-sifat Allah, baik yang wajib, muhal, maupun yang jaiz. Walau tidak semua, sifat-sifat Allah yang dijelaskan oleh Kiai Idrus mampu memberikan pemahaman yang utuh kepada hadirin di saat itu, sesuai dengan aqidah yang diajarkan dalam Aswaja, dibandingkan pula dengan keyakinan para pengikut aliran di luar Aswaja.
Penulis : Jamalul Muttaqin
Editor : Abd. Muqsith