Jam’iyatul Hadrah al-Banjari Nurul Nafa (Nufa) Siap Unjuk Kreatifitas
6012 View
Jam’iyatul Hadrah al-Banjari Nurul Fata (Nufa) semakin semangat berlatih untuk memaksimalkan lancarnya seluruh personil dalam menciptakan karya hadrah al-banjari yang lebih bagus. Terbukti ada dua kali rutinitas latihan yang telah dilaksanakan yakni malam Rabu dan Kamis.
Kesemangatan yang digenjot oleh seluruh personalia tidak berkurang meskipun dari segi fasilitas kurang begitu memadai. Karena hingga saat ini, alat-alat masih sangat minim sekali untuk digunakan sebagai pelengkap saat penampilan. Kekurangan peralatan masih dilengkapi dengan meminjam kepada LPTQ Putri.
Sejauh ini, hadrah al-banjari sudah dapat ditampilkan dibeberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh Lubangsa. Tidak hanya itu, hadrah al-Banjari Lubangsa sudah diundangan dalam acara SO PMII yang ditempatkan di Desa Lengkong Bragung (17/02) kemarin.
Pengakuan dari ketua hadrah al-banjari Lubangsa, Maulana Ihya’, penampilan dalam segala kegiatan yang telah dilaksanakan akan dijadikan sebagai latihan. “Kami tidak akan menganggap hasil dari latihan kami, segala penampilan yang telah kami laksanakan merupakan latihan agar al-banjari Lubangsa lebih baik kedepannya,” terang santri asal Batang-Batang tersebut.
Dalam waktu dekat ini, hadrah banjari akan tampil kembali untuk memeriahkan acara FCB IX BEM-I Instika. Menurut penjelasan dari pengurus Kesenian Lubangsa, Moh. Fadil Hasan, sangat perlu adanya alat-alat yang lebih lengkap. “Kami sudah melayangkan surat permohonan dana untuk perlengkapannya,” ujar Fadil sapaan akrabnya.
Fadil juga menambahkan dalam melengkapi segala alat-alat hadrah al-banjari akan memakan biaya yang cukup besar. Pihaknya mengaku, hal ini masih menjadi pertimbangan diinternal pengurus kesenian dan atasannya. “Kira-kira sekitar lima juta, tapi kita akan usahakan demi kelancaran proses pengembangan hadrah al-banjari Lubangsa,” ungkap santri dari Orda Ikstiesa.
Melihat dari personalia yang ada, pengurus kesenian yang juga menjadi pengurus Takmir Masjid Jamik Annuqayah tersebut menjelaskan bahwa orang-orang yang berproses di hadrah al-banjari kebanyakan di terdiri dari kelas akhir. Sehingga pihaknya mencoba untuk meksanakan kaderisasi ulang dengan memikirkan ancang-ancang ingin mengadakan seleksi. “Kalau bisa, akan dikhususkan kepada santri yang berstatus siswa Mts-sederajat sebagai kematangan kaderisasi kami,” lanjutnya.
Sebagai pengharapan, Fadil berharap dengan adanya jam’iyatul hadrah al-Banjari betul-betul menjadi wadah bagi santri yang memiliki talenta didunia seni hadrah al-banjari. “Terus berkreasi, bersungguh-sungguh jangan canggung-canggung. Sekali ujung rambut kena basah, menyelamlah sekalian dilautan ilmu,” harapnya.
Dalam menanggapi segala disiplin ilmu tidak hanya ada pada materi. Segala ragam ekstrakulikuler pesantren juga menjadi jalur bagi tercapainya cita-cita. “Jalan menuju Tuhan salah satunya ialah dengan seni” ujar Fadil.
Ketua al-Banjari juga mengharapkan agar para personil lebih kompak dalam melaksanakan rutinitas latihan. “Segeralah berangkat tanpa harus selau dipanggil,” pungkasnya.
Penulis : Ainorrahman
Editor : Saifil Mu’iz