Ikstida Peringati Harlah dengan Pagelaran Budaya
2403 View
Lubangsa Putri, Seluruh pengurus dan anggota Ikatan Keluarga Santri Timur Daya (Ikstida) memperingati hari lahir (Harlah) yang ke XXXVI pada Kamis (21/1) yang bertempat di Halaman Lubangsa Putri setelah proses pembacaan yasin selesai.
Konsep Harlah tuhun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang melaksanakan seminar literasi, melainkan dengan konsep Pagelaran Budaya. Dimulai pada pukul 20:45 WIB, sedikit terlambat dari jadwal yang di tentukan karena disebabkan hujan. Meski begitu tidak mengurangi semangat dan antusias pengurus maupun anggota untuk mengikuti acara.
Dipandu oleh dua presenter dengan menggunakan bahasa madura, acara demi acara dilangsungkan yang diawali dengan pembukaan dan iringan lagu Mars Ikstida, Tembhang Mor Dhaja, dan Tanduk Majhang oleh Paduan Suara Ikstida (Parada). Dalam sambutan yang disampaikan oleh Sekretaris Pengurus Pondok Pesantren yang mewakili ketua pengurus yang berhalangan hadir, Ustazah Ulfatul Yusra, M.Pd (23) sangat mengapresiasi dengan dilaksankannya harlah yang ke XXXVI ini. Beliau juga menyampaikan bahwa, melalui kegiatan memperingati hari lahir diharapkan agar memacu semangat pengurus maunpun anggota untuk meneladani jejak pendahulu Ikstida yang dibuktikan dengan kesemangatan seluruh santri mor dhaja dalam mengikuti setiap program dan kegiatan yang dicanangkan oleh pengurus Ikstida.
Simbolisasi Harlah Ikstida yang ke XXXVI diawali dengan istighatsah bersama yang dipimpin oleh pengurus harian pesantren bagian Waka III sekaligus senior Ikstida, Ustazah Helliyatul Hasanah, S.H (22). Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai simbolisasi harlah yang ke dua oleh ketua Ikstida Periode 2020-2021, Lailatus Syarifah (21) dan Wakil Ketua Ikstida Periode 2020-2021, Rofiqah (20).
Dalam sambutannya, Ketua ikstida menyampaikan beberapa harapan baik untuk ikstida saat ini dan kedepan, “Saya sangat bersyukur dan bangga sekali dapat melaksankan peringatan harlah yang ke XXXVI dengan seluruh santri Mor Dhaja saat ini. Tentu ada banyak harapan untuk ikstida kedepan. Semoga kuantitas kita yang banyak dibarengi dengan kualitas diri yang baik. Sayapun merasa bangga dengan semangat dan kekompakan anggota ikstida tahun ini dan perlu diingat ikstida adalah rumah kita”, tutur santri asal Candi tersebut dengan diiringi lagu selamat ulang tahun oleh Paduan Suara Ikstida (Parada).
Sebelu acara berakhir, komunits Alif Senansa Ikstida menampilkan sebuah drama yang bertajuk “Perjuangan Pangeran Sopenno”, mengisahkan tentang peristiwa penjajahan pasukan Inggris yang menyerang keraton Sumenep saat mengalami kekosongan pemerintahan, jelas ketua Alif Senansa Ikstida, Nurul Imama (18) saat ditemui seusai acara. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan terakhir yang dimeriahkan dengan pementasan tari Tanduk Majang oleh masing-masing delegasi perotonom.(red)
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Zakiyatul Miskiyah