Iksbat; Sukses Rayakan Maulid Nabi
5733 View
Lubangsa_Pengurus Ikatan Santri Batuputih (Iksbat) sukses gelar perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertempat di serambi masjid Jami Annuqayah (12/10). Kegiatan tersebut diisi dengan ceramah keagamaan oleh KH. Moh. Ali Tsabit Habibi dan dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota Iksbat.
Pada kesempatan tersebut, Kiai yang akrab disapa K. Tsabit tersebut mengajak anggota Iksbat untuk mencintai Nabi. Lebih jelas, beliau menuturkan bahwa manusia akan bersama orang yang dicintainya di akhirat kelak karena orang tersebut akan masuk dalam golongan muhabba (orang yang mencintai Nabi)
“Orang cinta adalah dia yang mengikuti apa yang dia suka.” tutur beliau disela-sela ceramah.
Beliau memberikan alasan mengapa santri harus mencintai Nabi. Selain karena akhlak Nabi yang patut diteladani, katanya, Nabi juga merupakan pemimpin yang patut dicontoh. Nabi Muhammad SAW merupakan organisatoris ulung yang memimpin umat Islam kala itu baik di bidang politik, social dan keagamaan. Organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya pemimpin. Pemimpin tidak akan bisa bergerak tanpa adanya ketaatan dari anggota.
“Maka dari itu, keorganisasian tersebut akan selalu berkaiatan dalam menjalankan organisasi” jelasnya.
Seorang pemimpin juga harus memiliki sifat terpuji seperti Nabi, seperti pemalu dan pemaaf. Beliau bercerita bahwa Nabi menyebarkan agama Islam dengan menghadapi berbagai tantangan seperti didzalimi, diludahi seorang wanita dan dilemparkan kotoran unta saat berdakwah di kota Thaif.
Namun, beliau tetap bersabar meskipun malaikat Jibril berkata bahwa ia akan menerbangkan gunung untuk menghancurkan kota Thaif, jika Nabi berkenan. Tapi, Nabi Muhammad SAW. tetap memaafkan mereka dan tidak memiliki dendam meskipun beliau mengucurkan darah.
Sebagai pemungkas beliau berpesan kepada seluruh santri khususnya santri Batuputih untuk menjadi serba bisa dalam melakukan banyak hal sebab santri adalah mudhaf ilaih pengganti dari Mudhaf (analogi dalam tata gramatika Arab).
“Kiai itu seperti mudhaf. Maka, kita sebagai santri menjadi sebagai mudhaf ilaihnya.” tandasnya.
Penulis | : Mo. Zainur Rozy |
Editor | : Moh. Tsabit Husain |