Peringati Harlah, Persal Adakan Ceramah Umum dan Ifthar Jamaah
4905 View
LUBANGSA_Momentum peringatan hari lahir (Harlah) merupakan sarana yang tepat untuk mengevaluasi diri santri yang selama ini mematangkan diri di pondok pesantren dan bisa menjadi media untuk menjalin interaksi yang efektif dengan masyarakat.
Dalam rangka mencapai tujuan di atas, organisasi daerah Persatuan Santri Lenteng (Persal) Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa, Guluk-guluk, Masa Bakti 2020-2021 M. memperingati Harlah ke-43 yang dikemas dengan ceramah keagamaan. Selain itu, rentetan acara lainnya adalah ifthar jamaah, santunan anak yatim, dan penobatan anggota terbaik di Persal.
[caption id="" align="alignleft" width="421"] Santunan anak yatim saat diberikan oleh penceramah, KH. Imam Hendriyadi[/caption]Acara ini melibatkan pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa, pengurus, anggota, dan alumni serta masyarakat sekitar yang ditempatkan di desa Moncek Barat, Sabtu (01/05).
Moh. Waritsy Aprilian Hidayat selaku ketua Persal menyampaikan beberapa tujuan acara yang bertajuk religi ini. “Tujuan dari acara ini adalah sebagai media untuk mempererat silaturahim antara pengurus dan alumni, meningkatkan semangat tanggungjawab yang tinggi bagi pengurus, dan menumbuhkan kesadaran dalam militansi terhadap organisasi,” ucapnya ketika mengawali sambutan.
Dikesempatan yang sama, KH. Muhammad 'Ali Fikri selaku pengasuh, menuturkan beberapa harapan terhadap organisasi Persal ini. “Saya sangat mengapresiasi acara ini dan jadikanlah momen untuk mensolidkan antara pengurus dan alumni, serta dapat menambah kualitas puasa yang kita jalani selama ini,” dawuhnya penuh kehangatan.
Dikesempatan yang berbeda, KH. Imam Hendriyadi selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Ifadah Cangkreng, Lenteng, didaulat sebagai penceramah pada acara ini. Dalam ceramah yang berdurasi empat puluh lima menit ini, beliau mengawali ceramahnya dengan hal yang perlu diperhatikan oleh santri. “Jadi santri seharusnya yang perlu diingat adalah bagaimana kita taat kepada agama dan pesantren. Karena, dengan hal itulah kita akan memperoleh keberuntungan dan hidayah dari Allah SWT,” terangnya.
[caption id="" align="alignright" width="512"] Prosesi tiup lilin dan potong kue dalam memperingati harlah Persal ke-43.[/caption]Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep ini menambahkan pembahasan tentang I’jazul Qur’an. “Al-Qur’an memiliki keistimewaan dari pada kitab-kitab lainnya. yaitu i’jaz lughawi (kebahasaan), i’jaz ilmi (pengetahuan), dan i’jaz tasyri’ (pensyariatan). Di samping itu pula Al-Qur’an sebenarnya merupakan mu’jizat yang tidak bisa dibantah oleh manusia. Bahkan umat Islam meyakini, bahwa manusia dan jin sekalipun tidak akan sanggup membuat kalamullah al-qadim. Namun demikian, ada juga yang berkeyakinan bahwa ketidakmampuan manusia untuk membuat Al-Qur’an karena adanya usaha Allah untuk memalingkan manusia untuk tidak dapat menandingi Al-Qur’an yang diturunkan secara bertahap. Sejarah mengisyaratkan bahwa susunan bahasa yang ada, kenyataannya bahasa biasa tapi jika diartikan satu ayat membutuhkan waktu yang cukup lama,” ungkapnya.
Dosen tetap STIT Aqidah Usymuni ini juga mengutip hadits nabi yang berkaitan dengan Zuhud. “Sabda nabi bahwa Zuhud itu bukan berarti kita tidak mencintai dunia, tapi bagaimana dunia tidak menjadi tujuan utama,” pungkasnya. Acara terakhir diisi dengan santunan anak yatim, penobatan anggota terbaik Persal, dan dilanjutkan dengan buka bersama (Bukber).
Penulis: Lukmanul Hakim
Editor:Moh. Ali Fikri