Game Dibelai; Masa Depan Suram
4599 View
Peradaban yang semakin maju membuat orang-orangnya berpikiran layu, tidak bisa memilah ini yang terbaik dan ini yang terburuk. Hal ini sangat pas untuk dikaitkan pada anak muda sekarang yang candu pada game online. Memang, pada realitasnya game online merupakan permainan untuk sekadar menyegarkan otak akibat aktivitas yang menumpuk sepanjang hari. Namun, fenomena akhir-akhir ini, game online banyak disalah gunakan oleh kaum pemuda, yang biasanya belajar pada waktu senggang, malah diganti dengan permainan menyenangkan. Saking serunya, mereka lupa kapan waktu untuk beristirahat sejenak.
Virus game online sudah menyebar luas kedalam raga umat manusia. Baik masih berada diusia dini maupun remaja. Padahal, keseringan main game online menyebabkan beberapa dampak negatif mulai dari aspek psikologi (jiwa) maupun fisiknya. Seperti berita yang dilansir oleh media online (merdeka.com) mengatakan bahwa sebanyak 10 anak di Banyumas diagnosa mengalami gangguan mental akibat kecanduan bermain game online. Bahkan menurut Dokter Spesialis Jiwa RSUD Banyumas, mengatakan rata-rata pasien yang kecanduan game online tak bisa lagi beraktivitas secara normal.
Inilah problem pemuda sekarang yang masih tidak ada obatnya. Sudah tidak ada permainan cerdas bagi kita, malah bisa dikategorikan sebagai bagian dari prasejarah. Ditambah, santri malah ikut-ikutan main permainan ini pada waktu liburan. Tak ayal, liburan pesantren menjadi sumber rezeki para toko pulsa disebabkan santri banyak membutuhkan kuota untuk berselancar game online maupun dunia maya.
Seharusnya santri yang memiliki identitas sebagai agen of change bisa mengatur diri dan menempatkan posisi pada tempatnya. Atau dapat memberikan sentuhan hangat pada kaum pemuda untuk tidak terlalu fanatik game online. Tidak salah memang bermain game online, tapi jika hal demikian menjadi perusak masa depan identitas diri, lebih-lebih identitas santri, masak kita mau mengikuti?
Nah, buletin Kompak kali ini akan mengangkat tema ”Game Dibelai; Masa Depan Suram’’ Oleh karena itu, kami (redaksi) sangat menanti gagasan atau ide antum-antum sekalian untuk mengupas tuntas masalah tersebut. Oke, Selamat berkarya..........!