Lubangsa Putri_Panitia kegiatan Gebyar Lomba Lembaga Semi Otonom (GLLSO) sukses melaksanakan pembukaan yang bertempat di halaman Lubangsa Putri, pada hari kamis beberapa waktu lalu (05/01). Pekan lomba tersebut berlangsung cukup meriah, pasalnya acara tersebut dibuka secara seremonial oleh Pengasuh dan ketua Lembaga Semi Otonom (LSO). Tidak hanya itu juga, Lembaga Kaligrafi (LK) mendapatkan kesempatan untuk pameran karya.  

Ketua LSO JTK, Fatilatul Jamilah, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sebenarnya dilaksanakan dalam rangka mengasah kemampuan para anggota Lembaga Seni Otonom (LSO), “kegiatan ini perlu dilaksanakan sebagai ajang untuk mengasah potensi anggota LSO dan juga sebagai media evaluasi terhadap materi-materi yang sudah dipelajari selama setengah periode di masing-masing lembaga,” ungkapnya. 

Selain itu juga, kegiatan GLLSO ini—lanjutnya—merupakan salah satu acara tahunan yang dikoordinasi oleh pengurus pesantren dengan melibatkan lima Lembaga Semi Otonom (LSO) yaitu, Syu’bah al-Lughah al-‘Arabiyah (SLA), English Club (EC), Jam’iyah Ta’miq Al-Kutub (JTK), Daarul Quran (DQ) dan Lembaga Kaligrafi (LK). 

Pada tahun ini, ada sedikit perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun-tahun sebelumnya hanya melibatkan empat Lembaga, maka tahun ini bertambah satu Lembaga, Lembaga Kaligrafi, “karena LK yang paling bungsu di Lubangsa Putri,” tambahnya. 

Pernyataan senada juga diucapkan oleh ketua LK. Nur Fadhilah Syakur, menyampaikan LK yang terlibat dan mampu berpartisipasi dalam memeriahkan GLLSO tahun ini menjadi pembeda. Lembaga terbungsu yang didirikan tahun 2022 ini menyemarakkan GLLSO dengan beberapa lomba yang memang dikhususkan untuk anggota LK sendiri.

“Kami pengurus LK memang berusaha maksimal agar juga dilibatkan dalam penyemarakan GLLSO tahun ini. Tidak hanya dengan lomba yang melibatkan anggota LK saja, akan tetapi kami juga menggelar Pameran Karya kami dengan melibatkan seluruh Santri Lubangsa Putri,” tuturnya.