Ajian al-Quran Setelah Maghrib Sudah Berjalan dengan Regulasi Berbeda
6741 View
Pondok Pesantren Annuqayah daerah Lubangsa setiap saat tetap akan berusaha memperbaiki segala hal yang dirasa kurang maksimal. Mulai dari sistem pembelajaran, kurikulum Madrasah Diniyah, mekanisme jam belajar, ajian kitab kuning, termasuk dari Pengurus Seksi Peribadatan dan Kepesantrenan (PK) sudah melakukan perubahan sistem pembelajaran ajian al-Qur’an untuk santri.
Pada tahun sebelumnya, ajian al-Qur’an tersebut dikelompokkan sesuai kelas masing-masing yang bertempat di Masjid Jami’ Annuqayah dan sebagian kamar santri. Setiap kelompok mempunyai pembimbing yang dipilih oleh Pengurus PK untuk melaksanakan tugas bimbingan ajian al-qur’an dan menilai dari setiap anggota kelompoknya dalam kefasihan membaca, makharijul khuruf dan kelancaran bacaannya.
Penilaian di atas dilakukan agar bisa mengelompokkan antara yang masih belum fasih membaca dan yang sudah fasih. Sedangkan bagi yang santri baru mendapatkan pembelajaran khusus yang ditempatkan sesuai dengan yang ditentukan oleh pembimbing masing-masing, biasanya di setiap kamar santri.
Untuk tahun ini, Pengurus Seksi PK mempunyai sistem baru, kegiatan ajian al-Qur’an tidak lagi ditempatkan di masjid. Melainkan diletakkan di kamar/bilik masing-masing yang dibimbing langsung oleh wali biliknya. Afif Tabyinul Haq, Anggota Seksi PK mengungkapkan sistem pembelajaran ajian al-Qur’an yang baru merupakan dari hasil rapat evaluasi pengurus Seksi PK sendiri dan juga masukan-masukan dari pengasuh. “Kami (Seksi PK red.) tetap akan mengevaluasi program kerja setiap saat. Jadi, kalau misalkan hal ini masih kurang maksimal, kami akan memberbaiki kembali,” terangnya kepada kru Koran Lubangsa saat diwawancarai setelah hadiran Isya’ pada Senin (21/11) yang lalu.
Mahasiswa jurusan PAI Semester V tersebut menambahkan sistem penilaian pada tahun ini akan ditawarkan kepengasuh, sama seperti tahun sebelumnya. “Sistem penilaian dalam ajian al-qur’an tersebut masih akan diajukan ke pengasuh, jika pengasuh setuju maka kami akan laksanakan. Akan tetapi, yang terpenting saat ini adalah aktifasi kegitan tersebut. Intinya sebelum liburan akan diaktifkan,” jelasnya.
Affan Quraisy, Wakasi PK, juga menambahkan bahwa santri selama kegitan ajian kitab dilarang berada di Masjid atau berkeliaran, pasalnya santri sudah mengaji ke bilik masing-masing. “Kami akan berusaha mengkondusifkan berlangsungnya kegitan ini,” tuturnya.
Santri asal Gapura tersebut menegaskan bahwa regulasi guru ngaji pada tahun ini dipaskan pada wali bilik dari masing-masing kamar. Sehinga menurutnya santri yang mengaji lebih terpantau oleh wali biliknya.
Selain itu, dalam waktu yang singkat, ada pergantian wali bilik yang berstatus sebagai pengurus kemanan dan ketertiban (Kamtib), alasannya tugas keamanan cukup berat dan tidak ada tumpang tindih jabatan. “Sekarang, kami sudah mengantongi wali bilik baru untuk menggantikan wali bilik yang berstatus Kamtib,”Tambah Affan Quraisyi.
Perubahan sistem pembelajaran tersebut mendapat respon positif dari Ketua Seksi Blok, khususnya ketua Blok F, Ahmad Zaini. Pihaknya mengungkapkan bentuk apresiasi terhadap perubahan yang dilaksanakan oleh Seksi PK. ”Hal ini memang sudah ada kerja sama dengan kami (Seksi Blok) dan juga sudah mengadakan rapat dengan wali bilik. Sehingga diharapkan dalam kegiatan ini akan semakin menambah erat tali emosional antara anggota bilik dengan wali biliknya masing-masing,” terangya.
Penulis : Utsman
Editor : Saifil Mu’iz