Unis; Ga Nyangka Bakal Dapat Penghargaan Langsung dari Pengasuh
8154 View
Banyak yang beranggapan kalau pendiam adalah tipe orang yang sulit bergaul dan punya sedikit teman. Namun, anggapan tersebut dibantah oleh Muhammad Unais Ali Faqih atau yang sering disapa Unis oleh teman-temannya. Bukan hanya punya banyak teman, bahkan Unis berhasil menjadi peserta terbaik Orientasi dan Pembinaan Santri baru 2023 (Opsaba’23) mengalahkan peserta lainnya yang memiliki potensi bermacam-macam.
Jika dilihat dari kesehariannya, orang akan mengira Unis pemalu. Dia tidak banyak bicara. Saat diwawancara pun, dia sering tersenyum dan menjawab ala kadarnya. Meski demikian, dia tetap terbuka dengan siapa saja yang mau berkawan dengannya. Unis berasal dari Batang-Batang. Sewaktu dia mask ke Annuqayah, dia hanya kenal beberapa orang saja. Selebihnya, dia harus menyesuaikan dengan lingkungan pesantren yang berbeda dengan lingkungan rumahnya.
Ketika baru tiba di pondok, dia agak kaget dengan budaya yang ada di Annuqayah. Sejak resmi menjadi santri baru bulan Juli Lalu, dia mencoba beradaptasi dengan lingkungan yang ada.
“Sebelumnya saya tidak mondok, pas sampai di sini, saya agak kaget. Santri-santrinya beragam dan kegiatannya berbeda dengan kegiatan di rumah.” katanya saat diwawancara di teras kamarnya.
Dia memperhatikan kalau kegiatan santri setiap harinya terjadwal dengan baik mulai dari pagi hingga malam. Dia jadi tambah disiplin daripada di rumah. Biasanya, kalau bangun pagi, dia sering telat, tapi sejak mondok kebiasaan itu mulai ditinggalkannya.
Ketika mengikuti Orientasi dan pembinaan Santri Baru (Opsaba’23) yang dihelat beberapa hari lalu, Unis punya pengalaman menarik. Dia mampu bersaing dengan 211 peserta lainnya hingga dirinya terpilih sebagi Best Participant pada acara yang dihelat tahunan khusus untuk santri baru tersebut.
Mulanya, dia tidak menyangka penghargaan tersebut akan diterima olehnya, walaupun dalam hati kecilnya dia terus berharap dan berdoa agar mendapatkannya. Saat namanya disebut oleh panitia kala itu, hatinya berbunga-bunga.
“Ga nyangka.” ujarnya dengan mata menyipit karena tersenyum. Unis tambah gembira saat penghargaan itu diberikan langsung oleh Pengasuh PP. Annuqayah daerah Lubangsa, K. Muhammad Shalahuddin A. Warits, M. Hum. Itu momen yang tidak akan pernah dilupakannya.
Panitia Opsaba’23 mengakui kalau Unis layak diganjar penghargaan tersebut. Dia termasuk peserta yang disiplin dan aktif bertanya ketika penyajian. Saat di lapangan, panitia dibuat tercengang sewaktu dia memimpin yel-yel. “Saya tidak menyangka hal itu. kalau dilihat dari penampilannya, agaknya dia pemalu. Namun, dia bisa segila itu dilapangan.” ungkap salah satu panitia yang tidak mau disebutkan namanya.
Unis bercerita bahwa dirinya memang pemalu. Semenjak ikut pramuka di Madrasah Tsanawiyah Taufikurrahman, Batang-Batang, dia mampu mengatasinya dan lebih percaya diri. Pendidikan praja muda karana yang digelutinya itu membuatnya menjadi lebih berani tampil di depan publik. Di pesantren, dia ingin mengembangkan skill yang dia punya termasuk ngaji kitab dan fasih berbahasa Inggris. Dia berharap bisa membahagiakan orang tuanya kelak. Baginya, orang tua adalah alasan mengapa dia tidak boleh malas selama berada di pesantren.
“Doain terus. Semoga Unis jadi anak yang baik yang bisa membahagiakan orang tua.” pungkasnya.
Penulis | : Miftahur Rovi |
Editor | : Moh. Tsabit Husain |