PP. Annquayah Latee Perkuat Kerjasama dengan UPT Jatian
5310 View
Lubangsa_7 delegasi dari PP. Annuqayah derah Latee mengunjungi Laboratorium Sampah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jatian kemarin (03/12). Mereka datang ke sana untuk mempelajari pengelolaan sampah yang mandiri, bertanggung jawab dan berkelanjutan. Mereka juga memperkuat kerjasama dengan UPT Jatian demi mewujudkan pesantren ramah lingkungan.
Penanggung jawab pengelolaan sampah rayon K. Ahmad Basyir Abdullah Sajjad (KBS), Muhammad Tamyiz Al-Farisi menuturkan bahwa pihaknya hendak mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan di PP. Annuqayah daerah Latee. Baginya, Laboratorium sampah UPT Jatian adalah contoh terbaik yang dibuat oleh pesantren, “sesuai arahan pengasuh Latee yang menginginkan agar santri punya edukasi soal bahaya sampah berikut cara penanganannya,” ujarnya.
Tamyiz mengaku kampanye pengurangan dan penertiban sampah di Annuqayah Latee sudah dimulai. Hal ini ditandai seiring banyaknya sampah yang dihasilkan oleh pegunjung dan santri sendiri, “Apalagi pas waktu kunjungan wali santri, sampah banyak sekali. Jadi, kami belajar manajemen pengelolaan sampah di sini (Laboratorium Sampah.red) untuk mendukung program yang kami canangkan,” lanjutnya.
Berbagai cara sudah dilakukan pihaknya terkait penertiban sampah. Bahkan, di Rayon KBS sendiri, setiap wali santri dihubungi via seluler demi terlaksananya kampanye pengurangan sampah tersebut.
Setelah kunjungan antar daerah ini, pihaknya akan tetap menjalin kerjasama dengan UPT Jatian dan koordinasi terkait pengelolaan sampah demi terwujudnya pesantren yang ramah lingkungan.
Dia berharap agar sampah yang dihasilkan santri terkelola dengan baik, utamanya di Annuqayah sendiri.
“Kami berharap tumbuhnya kesadaran sampah di masing-masing santri melalui basis pengelolaan sampah berkelanjutan.”
Ketua Lubangsa Moh. Farid menyatakan bahwa hal pertama yang perlu ditumbuhkan adalah bagaimana kesadaran santri akan bahaya sampah semakin meningkat.
“Kalau di putra, santri bisa buang sampah ke tempanya itu sudah luar biasa. Sebab pembentukan kesadaran sampah di santri putra itu memang lebih sulit daripada yang putri.” ujarnya saat diskusi bersama mereka.
Pihaknya akan menggandeng dan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengampanyekan pengelolaan sampah yang mandiri dan bertanggung jawab, termasuk antar daerah di Annuqayah.
Penulis | : Moh. Tsabit Husain |
Editor | : Ikrom Firdaus |