Pengurus KAMTIB Laksanakan OTS (Operasi Tangkap Sandal)
2502 View
Lubangsa_Sabtu malam (03/09) Pengurus KAMTIB laksanakan Operasi Tangkap Sandal (OTS). Operasi yang dilakukan ba'da shalat isya tersebut dilakukan dalam rangka mendisiplinkan santri dalam urusan sandal yang cenderung membuat santri terkadang sering ghasab. Sebagaimana yang diutarakan M. Mahbub selaku pengurus KAMTIB, beliau menyebutkan bahwa program tersebut dilaksanakan secara dadakan dengan tujuan agar santri bisa lebih memperbaiki diri dari hal terkecil. "Berangkat dari ghasab, bisa saja itu malah berujung tidak barokahnya ilmu, shalat tidak sah, yang dimakan tidak halal, selain juga kasihan temannya yang kena ghasab itu." Tuturnya.
Pada saat pelaksanaan OTS tersebut, segenap pengurus Lubangsa tampak kompak membantu mengamankan santri agar tidak berdesak-desakan saat hendak turun dari masjid dan berebutan sandal. Walhasil proses OTSpun berjalan ramai lancar tanpa kendala santri yang berdesak desakan. Lebih spesifik, Moh. Riqzan selaku Pengurus Blok mengungkapkan bahwa pihak KAMTIB memang mengajak Pengurus Blok untuk bersinergi mengamankan santri agar lebih tertib dalam program tersebut.
[caption id="" align="alignleft" width="515"] Mengular: Sandal-sandal yang tidak diketahui pemiliknya.[/caption]Berdasarkan laporan Moch. Kifly Maulana selaku Kasi. KAMTIB, Dalam Operasi Tangkap Sandal (OTS) tersebut KAMTIB dibantu oleh Pengurus KPO menghimpun sandal-sandal tak bertuan yang di antaranya ada yang putus, ada yang hanya tinggal sebelah, "ada pula yang masih lengkap sepasang, sandalnya juga tidak hanya layak pakai, tapi lumayan mahal, namun tidak ada yang mengambil sandal tersebut." Pungkasnya.
Dalam hal ini, Ainur Rahman mengungkapkan harapannya kepada segenap santri Lubangsa agar lebih peduli lagi akan hal yang bersifat penting seperti persoalan sandal. "Paling tidak, kedisiplinan santri juga bisa dilihat dan dilatih dari cara mereka mengenakan sandal. Sehingga saya harap, melalui program KAMTIB ini, santri Lubangsa bisa lebih memperbaiki diri lagi kedepannya. Tidak hanya dalam urusan sandal, namun semua aspek kehidupan."
Penulis: Moh. Ali Fikri