Lestarikan Warisan Pengobatan Rasulullah, Pengurus Kesehatan Gelar Bekam Gratis
5886 View
Lubangsa Putri_ Pengurus Kesehatan PP. Annuqayah Lubangsa Putri sukses mengadakan program bekam gratis untuk masyarakat umum, perwakilan tiap komplek Annuqayah dan santri Lubangsa Putri sendiri. Agenda yang bertempat di ruang MD. BAW nomor 4 itu dihuni pasien yang jumlahnya tak sedikit. Kemarin (21/10) salah satu pengurus kesehatan menyampaikan bahwa progam bekam ini merupakan agenda lanjutan di tahun kemarin.
Lutsiah, Koordinator Kesehatan memaparkan batas maksimal pasien yang boleh bekam sekitar 23 orang, yakni 20 untuk masyarakat umum dan 3 orang tiap komplek serta khusus santri Lubri. “Sudah terencana seperti itu,” ujarnya.
Dia juga mengapresiasi seluruh pengurus kesehatan yang bisa melayani program bekam gratis, “pada tahun ini, seluruh pengurus bagian Kesehatan sudah mampu mempraktikkan pengobatan bekam yang sebelumnya hanya Mbak Iib yang bisa, sekarang Alhamdulilah sudah bisa semua dan dibuka untuk umum juga”, katanya.
Dalam acara ini, seluruh pasien menunggu giliran sesuai nomor urut dari pukul 06.00-11.00 WIB bagi masyarakat Umum dan perwakilan tiap komplek. Sedangkan untuk santri Lubri dari pukul 13.00- 16.00. Sebelum dibekam, pasien diharuskan periksa tensi darah terlebih dahulu dan tidak dalam keadaan menstruasi, “ditakutkan pasien menjadi lemas stamina dan kondisinya tersebut tidak memungkinkan”, jelas salah satu pengurus Kesehatan yang mempraktikkan bekam pada saat itu.
“Selain karena bekam atau hijamah ini merupakan pengobatan yang diajarkan oleh Nabi, kami juga ingin memberikan fasilitas Kesehatan secara gratis di Bulan Maulid, mengingat beberapa orang juga ingin berbekam namun mempertimbangkan bayaran dan lain sebagainya, mungkin kami bisa jadi solusinya”, ujar Eva Yuliana, selaku Wakil Ketua III, yang ikut mendampingi agenda tersebut.
Di samping menggelar bekam gratis, seluruh pasien mendapatkan jamu bubuk secara gratis yang disediakan oleh Pengurus Kesehatan. “Saya merasa senang dengan adanya pengobatan bekam ini, badan saya juga terasa enak setelah dibekam, yang tadinya berat sekarang sudah ringan dapat jamu gratis lagi,“ ungkap salah satu pasien. (Red)
Penulis | : Nuri Khairina |
Editor | : Shofa Thoyyib |